AdamTroy Effendy By Pusaka Madinah Published: 2012-12-26T00:08:00+07:00 Wasiat Mursyid pada Murid dalam Makrifatullah 5 411 reviews Buku Ilmu Sedikit untuk Segalaยฒnya Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar.

Bincang-bincang di grup Mujahadah Qolbu-2 WhatsApp >Adicacuk Bagaiman adab kita sebagai murid ke guru rohani kitaโ€ฆ? ini yang tanya dari ujung wetan jawa barat. >Richard All Hadis Adab itu lebih utama dari pada ilmu. Sedikit adab lebih baik dari banyaknya ilmu. 1. Adab kesopanan dalam mujahadah. Selain adab hati hendaknya juga memperhatikan adab lahir misalnya pakean, wewangain dan sikap. Orang yang membaca solawat seseungguhnya Rosuulalloh hadir dihadapan orang yang sedang membaca solawat. Demikian juga guru rohani kita banyak para pengamal yang diberi rukiyah solehah melihat beliau RA. hadir dihadapan orang yang sedang bermujahadah. Bagaimana kalau kaki pegel atau kesemutan..? Menahan diri lebih baik tapi kalau sudah tidak tahan. Boleh menjelonjorkan meluruskan kaki untuk mengurangi rasa pegel ke arah samping. Bukan ke arah depan. Setelah itu cepatlah kembali dalam posisi yang sopan Sebagaiman solat kita tidak boleh meludah ke depan tapi kesamping Richard All Hadis 2. Adab kepatuhan Hendaknya seorang murid pasrah, patuh, dan ridlo dengan pengaturan Guru Mursyid, Siap mengabdi menyumbangkan harta dan mencurahkan tenaganya untuk Guru Mursyidnya, Karena bukti kehendak dan cintanya murid terhadap Guru Mursyid tidak bisa di buktikan kecuali dengan cara ini, kejujuran dan keikhlasan murid tidak bisa diketahui kecuali dengan ukuran ini. Bukan karena banyaknya mujahadah 3. Adab batin Tidak boleh seorang murid itu menentang apa yang dilakukan oleh Guru Mursyidnya. sekalipun lahirnya kelihatan haram. dan jangan protes kepada Guru Mursyid semisal โ€œmengapa saya harus lakukan begini ?. Sebab barang siapa protes kepada Guru Mursyidnya tidak akan beruntung selamanya. Terkadang Guru Mursyid melakukan perbuatan yang tercela pada lahir tapi terpuji pada bathin. Seperti kisah Nabi musa AS yang berguru kepada Nabi Khidir. Ditengah jalan Nabi khidir membunuh anak kecil yang tidak berdosa Nabi Musa protes โ€œkenapa Anda melakukan perbuatan ituโ€ sehingga Nabi Musa tidak mendapatkan bagian yang semestinya. Baca kisah lengkapnya disini 4. Adab kepatuhan. Seoarang murid hendaknya meninggalkan pilihannya sendiri dan melaksanakan dengan tunduk pilihan Guru Mursyidnya dalam segala urusan, secara keseluruhan maupun sebagian, urusan ibadah maupun kebiasaan. Dan tanda murid yang jujur adalah, jika Guru Mursyid perintah semisal โ€œmasuklah kamu kedalam tungkuโ€ pawonan yang sedang menyala, maka dengan rela murid itu masuk kedalamnya. 5. Adab murid kepada guru baik dalam urusan doa maupun terhadap sesama. Sebaiknya murid yaqin nancep di hati bahwa segala sesuatu yang berhasil dengan baik. Apakah itu urusan dunia maupun akhirat semata-mata karena barokahnya Guru Mursyid. Tanpa Nadrohnya tidak akan berarti apa-apa. Selalu menjaga Adab kepada Guru Mursyidnya juga terhadap murid muridnya sekalipun tidak di hadapannya, sebagaimana ketika di hadapannya. *Barang siapa yang tidak menjaga adab kepada murid2nya berarti ia berdusta*. Jangan membicarakan tentang keadaan pribadi Guru Mursyid secara mutlak kepada sembarang orang meski kita tau akan hal itu. Kadang-kadang ini menjadi celakanya murid seperti yang terjadi pada kebanyakan murid. Sebaiknya seorang murid sebaiknya selalu berbaik sangka kepada Guru Mursyidnya didalam segala hal. Mohon dikoreksi jika tersalah Silahkan dibagikan semoga bermanfaat Navigasi pos

Senin 25 Januari 2010 โ€“ Tembus Rp10 Juta per Bulanโ€Kegiatan โ€˜gemar berinfakโ€™ yang dilakukan setiap Jumat kepada seluruh civitas akademika Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM), di Sidapdap Simanosor, Kecamatan Saipar Dolok Hole (SDH), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), tembus angka
Sumber Facebook Arif Wibowo. Dalam perjalanan bertarekat, menjaga adab merupakan sesuatu yang prinsip asas, dasar untuk memastikan perjalanan menuju Allah suluk mencapai maksud dan tujuannya. Beberapa adab murid kepada Guru Mursyid adalah 1. Yakin dan percaya Seorang murid harus memiliki keyakinan penuh bahwa maksud dan perjalanan suluknya tidak akan selamat tanpa peran dan perantaraan Guru Mursyid. Tanpa berpegang teguh pada ajaran dan arahan guru, seorang murid tidak akan terfasilitasi dalam mengatasi setiap rintangan dan godaan yang seringkali samar dan tidak terlihat dari pandangan mata seorang murid. Baca juga Tradisi Mengenang Guru dalam TQN Pontren Suryalaya Jangan sekalipun kita meragukan peran Mursyid dalam membimbing, mengawasi, dan mengawal perjalanan kita. Terlebih ketika misalnya kita ditempatkan pada suatu hal dan keadaan yang tidak sesuai dengan harapan dan kehendak kita. Jangan pernah berpikir bahwa sang Mursyid tidak mau peduli, mengabaikan, atau meninggalkan kita. Satu yang perlu kita ingat bahwa seorang Mursyid sangat amat kasih dan sayangnya kepada semua muridnya. Bahkan beliau jaminkan dirinya untuk keselamatan dan kebahagiaan murid-muridnya, yaitu untuk keselamatan dunia dan akhirat, untuk kebahagiaan dzahir dan bathin. Di sisi lain, seorang Mursyid adalah kekasih Allah, yang diberikan limpahan kuasa untuk memberi pertolongan dan ijabah untuk para muridnya. Seorang Mursyid memiliki pandangan tajam dalam memilihkan jalan dan keadaan terbaik untuk muridnya. Baca juga Guru Mursyid Ibarat Dokter yang Mengobati Penyakit Qalbu Jangan pernah berpikir untuk berhenti dalam bertarekat atau berpindah Mursyid hanya karena hal dan keadaan kita tidak kunjung juga sesuai dengan harapan dan keinginan kita. 2. Patuh dan Melayani Khidmat Seorang Murid harus mengikuti secara penuh apa-apa yang diajarkan oleh Guru Mursyidnya. Kepatuhan seorang Murid ditunjukkan dengan menjalankan wirid-wirid hanya sesuai dengan yang diajarkan. Jangan sampai kita mengubah ajaran guru atau menambah dengan menyisipkan bacaan hanya karena kita merasa yang kita sisipkan adalah bacaan yang mempunyai fadhilah yang bagus atau kaifiat yang mantap. Sungguh, bahwa amaliah yang diberikan oleh Guru kepada Muridnya itu sudah sempurna dan jauh lebih baik daripada dugaan dan penilaian yang terlahir dari keterbatasan ilmu kita. Baca juga Kalian Jago Kandang Bantu TQN Jogja Selain itu, karena jauhar-nya iradah dan mahabbah tidak akan didapatkan seorang murid kecuali dengan tunduk, patuh, dan khidmat melayani Guru Mursyid, maka diantara adab seorang murid adalah mewujudkan khidmat kepada guru dengan rasa senang, rela, dan ikhlas hanya karena Allah Swt. 3. Tidak menduakan Guru Mursyid Menduakan dalam hal ini maksudnya adalah menjalankan amaliah dari dua tarekat sekaligus. Mengambil ijazah dari Mursyid lain dan mengamalkan ajaran thariqah lain di luar yang diajarkan oleh Guru, sama saja meragukan Mursyid kita. Hal inilah yang sering tidak disadari dan seringkali menjadi sebab timbulnya kebingungan dan menjadi gagalnya perjalanan seseorang. Amaliah TQN itu simple. Apa yang diajarkan, lakukan, genggam erat, istiqamahkan. Penulis Arif Wibowo, Ketua LDTQN Yogyakarta Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe! Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan ______
Keempat muallim dari kata Arab ta'lim membawa maksud suatu proses pemberitahuan, pengajaran, pemindahan dan penyampaian maklumat dan ilmu pengetahuan daripada seorang guru kepada pelajarnya. Ta'lim merujuk kepada peranan guru dalam pengajaran dan menjalankan aktiviti pendidikan dengan cara memberitahu, mengajar, menyampaikan - Adapun diantara sekian banyak adab murid kepada Syeikh Mursyid , disini saya catat ada 9 Adab / Etika diantaranya ialah sebagai berikut ูก- ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽุนู’ุชูŽุฑูุถูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠู’ู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ูŽู‡ู ุŒ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ูƒูŽุงู†ูŽ ุธูŽุงู‡ูุฑูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ู‹ุง ูˆูŽู„ุงูŽูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู„ูู…ูŽ ููŽุนูŽู„ู’ุชูŽ ูƒูŽุฐูŽุง ุŒ ู„ุฃูŽูู†ูŽู‘ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ู„ูู…ูŽ ู„ุงูŽูŠูŽูู’ู„ูŽุญู ุฃูŽุจูŽุฏู‹ุง 1 . Tidak boleh menentang terhadap apa yang dilakukan oleh Guru Mursyid , sekalipun zhohirnya nampak seperti haram dan jangan mengatakan kepada Guru Mursyid MENGAPA ? Barangsiapa yang berbuat demikian maka tidak akan sukses selamanya .ูข - ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุณู’ู„ูุจูŽ ุงูุฎู’ุชููŠูŽุงุฑูŽ ู†ูŽูู’ุณูู‡ู ุจูุงุฎู’ุชููŠูŽุงุฑู ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ููู‰ู’ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ูƒูู„ููŠูŽุฉู‹ . 2 . Meninggalkan pilihan sendiri , melaksanakan dengan tunduk pilihan Guru Mursyid dalam segala ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ููŽุธูŽ ุดูŽูŠู’ุฎูŽู‡ู ููู‰ู’ ุบูŽูŠู’ุจูŽุชูู‡ู ูƒูŽุญูุธู’ููู‡ู ููู‰ู’ ุญูุถููˆู’ุฑูู‡ู .3 . Selalu menjaga Adab kepada Guru Mursyid sekalipun tidak di hadapannya , sebagaimana ketika berada di hadapannya .ูค- ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุฑูŽู‰ ูƒูู„ูŽู‘ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู ุญูŽุตูŽู„ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชู ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฎูุฑูŽุฉู ุจูุจูŽุฑูŽูƒูŽุชูู‡ู 4 . Meyaqini bahwa segala sesuatu keberhasilan , baik urusan dunia maupun akhirat adalah karena barokah dari Guru Mursyid-nya .ูฅ - ุนูŽุฏูŽู…ู ุงู„ุชู‘ุทู„ุน ุฅู„ู‰ ุชุนุจูŠุฑ ุงู„ูˆู‚ุงุฆุน ูˆุงู„ู…ู†ุงู…ุงุช ูˆุงู„ู…ูƒุงุดูุงุช ูˆุงู† ุธู‡ุฑ ูู„ุง ูŠุนุชู…ุฏ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุจูŽุนู’ุฏูŽ ุนุฑุถ ุงู„ุญุงู„ ุนูŽู„ู‰ูฐ ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ูŠูŽูƒููˆู’ู† ู…ูู†ู’ุชูŽุธูุฑู‹ุง ู„ูุฌูŽูˆูŽุงุจูู‡ู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูุทูŽู„ูŽุจู ุŒ ูˆุฃูŽู†ู’ ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูŽุณู’ุฃูŽู„ูŽุฉู ูุงููŠูŽุงูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุจูŽุงุฏูŽุฑูŽุฉู ุจูุงู„ู’ุฌูŽูˆูŽุงุจู ููู‰ู’ ุญูŽุถู’ุฑูŽุชูู‡ู 5 . TIDAK BOLEH MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI tentang IMPIAN - IMPIAN dan PENGETAHUAN YANG MASUK KE DALAM HATI SEKALIPUN ARTINYA JELAS . Dan setelah menyampaikan kepada Guru Mursyid , maka tunggulah jawaban dan petunjuk Guru Mursyid . Dan jika bertanya pada Guru Mursyid tentang suatu masalah , maka jangan tergesa-gesa minta jawaban.$ads={1}ูฆ - ุงูŽู†ู’ ูŠูุนูŽุธูู‘ู…ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ู„ูŽู‡ู ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽูŠูุจูŽูŠูู‘ุนูู‡ู ูู„ุฃูŽุญูŽุฏู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู .ููŽุฑูุจูŽู‘ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุทูŽูˆูู‰ูŽ ู„ูŽู‡ู ูููŠู’ู‡ู ุณูุฑู‹ู‘ุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุณู’ุฑูŽุงุฑู ุงู„ู’ููู‚ูŽุฑูŽุงุกู ูููŠู’ู…ูŽุง ูŠูุนููŠู’ู†ูู‡ู ููู‰ู’ ุงู„ุฏูŽู‘ุงุฑูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽูŠูู‚ูŽุฑูŽู‘ุจูู‡ู ุฅูู„ู‰ูŽ ุญูŽุถู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูฐ 6 . MENGAGUNGKAN PEMBERIAN GURU MURSYID , jangan di jual atau diberikan kepada orang lain walaupun berupa apa saja pemberiannya . Terkadang pemberian Guru Mursyid itu mengandung Hikmah dan Rahasia yang bisa membantu keselamatan Dunia dan Akhirat dan mendekatkan kepada Alloh SWT .ูง - ุงูŽู„ู’ููุฑูŽุงุฑู ู…ูู†ู’ ู…ูŽูƒูŽุงุฑูู‡ู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ูˆูŽูƒูŽุฑูŽุงู‡ูŽุฉู ู…ูŽุงูŠูŽูƒู’ุฑูŽู‡ู ุทูŽุจู’ุนู‹ุง ูˆูŽุนูŽุฏูŽู…ู ุฅูุฑู’ุชููƒูŽุงุจูู‡ูŽุง 7 . Menjauhi segala sesuatu yang tidak di senangi Guru Mursyid dan tidak menjalaninya . ูจ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูุฌูŽุงู„ูุณูŽ ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูƒู’ุฑูŽู‡ู ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ูˆูŽูŠูุญูุจูู‘ ู…ูŽู†ู’ ูŠูุญูุจูู‘ู‡ู 8 . Tidak boleh duduk bersama baca berkumpul dengan orang yang membenci Guru Mursyid dan cintai-lah orang yang dicintai oleh Guru Mursyid-nya .ูฉ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ููู‰ู’ ุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ู…ูุนูŽุฏูู‘ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽูŠูู„ูุญูู‘ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ููู‰ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑู 9 . Jangan duduk di tempat yang di sediakan untuk tempat duduk Guru Mursyid dan jangan memaksa untuk secepatnya di Artikel " 9 Adab Murid Kepada Syekh Mursyid "Semoga BermanfaatWallahu a'lam BishowabAllahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah - Riyรกdhohini berupa amalan-amalan yang diminta langsung oleh murid atau ditugaskan oleh Guru kepada murid. Riyadhah khususil khusus ini bisa dilaksanakan bila ada ijazah (izin) dari Guru Mursyid. Diantaranya seperti : Mandi malam jam 4, jam 3, jam 2; Mandi kamanusaan 40 kali dalam satu malam selama 40 malam. Mandi kamalaikatan; Puasa Senin
ADAB MURID TERHADAP GURU MURSYID ูก - ุงูŽู†ู’ ูŠููˆู’ู‚ูุฑูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑููŠู’ุฏู ุดูŽูŠู’ุฎูŽู‡ู ูˆูŽูŠูุนูŽุธูู‘ู…ูŽู‡ู ุธูŽุงู‡ูุฑู‹ุง ูˆูŽุจูŽุงุทูู†ู‹ุง ู…ูุนู’ุชูŽู‚ูุฏู‹ุง ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ู„ุงูŽูŠูŽุญู’ุตูู„ู ู…ูŽู‚ู’ุตููˆู’ุฏูู‡ู ุฅูู„ุงูŽู‘ ุนูŽู„ู‰ูฐ ูŠูŽุฏูู‡ู ุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุชูŽุดูŽุชูŽู‘ุชูŽ ู†ูŽุธู’ุฑูู‡ู ุฅูู„ู‰ูŽ ุดูŽูŠู’ุฎู ุฃูŽุฎูŽุฑูŽ ุญูŽุฑูŽู…ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ูˆูŽุงู†ู’ุณูŽุฏูŽู‘ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ููŽูŠู’ุถูMurid harus memulyakan dan mengagungkan Guru Mursyidnya lahir dan bathin, Meyaqinkan bahwa tidak akan berhasil tujuannya kecuali perantaraan berkahnya, Dan jika bermacam-macam keinginan hatinya kepada Guru Mursyid lain, maka tertutuplah berkah dari Guru Ke 2ูข - ุงูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ู…ูุณู’ุชูŽุณู’ู„ูู…ู‹ุง ู…ูู†ู’ู‚ูŽุงุฏู‹ุง ุฑูŽุงุถููŠู‹ุง ุจูุชูŽุตูŽุฑูู‘ููŽุงุชู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ูŠูŽุฎู’ุฏูู…ูู‡ู ุจูุงู’ู„ู…ูŽุงู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุฏูŽู†ู ู„ุฃูŽูู†ูŽู‘ ุฌูŽูˆู’ู‡ูŽุฑูŽุงู’ู„ุฅูุฑูŽุงุฏูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูŽุญูŽุจูŽู‘ุฉู ู„ุงูŽูŠูŽุชูŽุจูŽูŠูŽู‘ู†ู ุฅูู„ุงูŽู‘ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ุทูŽู‘ุฑููŠู’ู‚ู ูˆูŽูˆูŽุฒู’ู†ู ุงู„ุตูู‘ุฏู’ู‚ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุฎู’ู„ุงูŽุตู ู„ุงูŽูŠูุนู’ู„ูŽู…ู ุฅูู„ุงูŽู‘ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู’ู„ู…ููŠู’ุฒูŽุงู†ูHendaknya murid pasrah, patuh, dan ridlo dengan pengaturan Guru Mursyid, Siap mengabdi menyumbangkan harta dan mencurahkan tenaganya untuk Guru Mursyidnya, Karena bukti kehendak dan cintanya murid terhadap Guru Mursyid tidak bisa di buktikan kecuali dengan cara ini, kejujuran dan keikhlasan murid tidak bisa diketahui kecuali dengan ukuran Ke 3ูฃ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽุนู’ุชูŽุฑูุถูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠู’ู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ูŽู‡ู ุŒ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ูƒูŽุงู†ูŽ ุธูŽุงู‡ูุฑูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ู‹ุง ูˆูŽู„ุงูŽูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู„ูู…ูŽ ููŽุนูŽู„ู’ุชูŽ ูƒูŽุฐูŽุง ุŒ ู„ุฃูŽูู†ูŽู‘ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ู„ูู…ูŽ ู„ุงูŽูŠูŽูู’ู„ูŽุญู ุฃูŽุจูŽุฏู‹ุง ู‚ูŽุฏู’ ุชูŽุตู’ุฏูุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ุตููˆู’ุฑูŽุฉูŒ ู…ูŽุฐู’ู…ููˆู’ู…ูŽุฉูŒ ููู‰ู’ ุงู„ุธูŽู‘ุงู‡ูุฑู ูˆูŽู‡ูู‰ูŽ ู…ูŽุญู’ู…ููˆู’ุฏูŽุฉูŒ ููู‰ู’ ุงู„ู’ุจูŽุงุทูู†ูTidak boleh menentang apa yang dilakukan oleh Guru Mursyid, sekalipun lahirnya kelihatan haram dan jangan protes kepada Guru Mursyid mengapa kamu lakukan begini ?, Sebab barang siapa protes kepada Guru Mursyidnya tidak akan beruntung selamanya. Terkadang Guru Mursyid melakukan perbuatan yang tercela pada lahir tapi terpuji pada Ke 4ูค - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ู…ูุฑูŽุงุฏูู‡ู ุจูุงุฌู’ุชูู…ูŽุงุนูู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ุดูŽูŠู’ุฃู‹ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ุชูŽู‘ู‚ูŽุฑูู‘ุจู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽุฌูŽู„ุงูŽู‘ Tujuan berguru dengan Mursyid semata-mata agar bisa Taqorrub / Mendekatkan diri kepada Alloh Ke 5ูฅ - ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุณู’ู„ูุจูŽ ุงูุฎู’ุชููŠูŽุงุฑูŽ ู†ูŽูู’ุณูู‡ู ุจูุงุฎู’ุชููŠูŽุงุฑู ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ููู‰ู’ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ูƒูู„ููŠูŽุฉู‹ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุฃูŽูˆู’ุฌูุฒู’ุฆููŠูŽุฉู‹ ุนูุจูŽุงุฏูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ุนูŽุงุฏูŽุฉ ู‹ุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุนูŽู„ุงูŽู…ูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูุฑููŠู’ุฏู ุงู„ู’ุตูŽู‘ุงุฏูู‚ู ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽูˆู’ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู " ุงูุฏู’ุฎูู„ู’ ุงู„ุชูŽู‘ู†ูŽูˆูู‘ุฑูŽ " ุŒ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ Meninggalkan pilihan sendiri, melaksanakan dengan tunduk pilihan Guru Mursyid dalam segala urusan, secara keseluruhan maupun sebagian, urusan ibadah maupun kebiasaan. Dan tanda murid yang jujur, jika Guru Mursyid perintah "masuklah kedalam tungku" pawonan yang sedang menyala, dengan rela masuk Ke 6ูฆ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽุชูŽุฌูŽุณูŽู‘ุณูŽ ุนูŽู„ู‰ูฐ ุงูŽุญู’ูˆูŽุงู„ู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ู…ูุทู’ู„ูŽู‚ู‹ุง ุŒ ููŽุฑูุจูŽู‘ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ููู‰ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู‡ูŽู„ุงูŽูƒูู‡ู ูƒูŽู…ูŽุง ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ู„ููƒูŽุซููŠู’ุฑู ุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุญู’ุณูู†ูŽ ุจูู‡ู ุงู„ุธูŽู‘ู†ูŽู‘ ููู‰ู’ ูƒูู„ูู‘ ุญูŽุงู„ู Jangan membicarakan tentang keadaan pribadi Guru Mursyid secara muthlaq, Kadang-kadang menjadi celakanya murid seperti yang terjadi pada kebanyakan murid, Sebaiknya selalu berbaik sangka kepada Guru Mursyid didalam segala Ke 7ูง - ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ููŽุธูŽ ุดูŽูŠู’ุฎูŽู‡ู ููู‰ู’ ุบูŽูŠู’ุจูŽุชูู‡ู ูƒูŽุญูุธู’ููู‡ู ููู‰ู’ ุญูุถููˆู’ุฑูู‡ู ูˆุฃูŽู†ู’ ูŠูู„ุงูŽุญูุธูŽู‡ู ูŠู‚ู„ุจู‡ ููู‰ู’ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุฃูู…ููˆู’ุฑู ุณูŽููŽุฑู‹ุง ูˆูŽุญูŽุถูุฑู‹ุง ู„ููŠูŽุญููˆู’ุฒูŽ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุชูŽู‡ู Selalu menjaga Adab kepada Guru Mursyid sekalipun tidak di hadapannya, sebagaimana ketika di Ke 8ูจ - ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุฑูŽู‰ ูƒูู„ูŽู‘ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู ุญูŽุตูŽู„ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชู ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฎูุฑูŽุฉู ุจูุจูŽุฑูŽูƒูŽุชูู‡ู 8. Sebaiknya murid meyaqinkan bahwa segala sesuatu yang berhasil dengan baik, urusan dunia maupun akhirat semata-mata karena barokahnya Guru Ke 9ูฉ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽูƒู’ุชูู…ูŽ ุนูŽู„ู‰ูฐ ุดูŠู’ุฎูู‡ู ุดูŽูŠู’ุฃู‹ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุญู’ูˆูŽุงู„ู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูŽูˆูŽุงุทูุฑู ูˆูŽุงู„ู’ูˆูŽู‚ูุนูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุฑูŽุงู…ูŽุงุชู ู…ูู…ูŽู‘ุง ูˆูŽู‡ูŽุจูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูฐ ุนูŽู„ู‰ูฐ ูŠูŽุฏูู‡ู Tidak boleh merahasiakan terhadap Guru Mursyid tentang pemberian Alloh SWT. Kedalam hatinya berupa peningkatan hati, masukan hati, kejadian-kejadian, dan Ke 10ูกู  - ุนูŽุฏูŽู…ู ุงู„ุชู‘ุทู„ุน ุฅู„ู‰ ุชุนุจูŠุฑ ุงู„ูˆู‚ุงุฆุน ูˆุงู„ู…ู†ุงู…ุงุช ูˆุงู„ู…ูƒุงุดูุงุช ูˆุงู† ุธู‡ุฑ ูู„ุง ูŠุนุชู…ุฏ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุจูŽุนู’ุฏูŽ ุนุฑุถ ุงู„ุญุงู„ ุนูŽู„ู‰ูฐ ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ูŠูŽูƒููˆู’ู† ู…ูู†ู’ุชูŽุธูุฑู‹ุง ู„ูุฌูŽูˆูŽุงุจูู‡ู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูุทูŽู„ูŽุจู ุŒ ูˆุฃูŽู†ู’ ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูŽุณู’ุฃูŽู„ูŽุฉู ูุงููŠูŽุงูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุจูŽุงุฏูŽุฑูŽุฉู ุจูุงู„ู’ุฌูŽูˆูŽุงุจู ููู‰ู’ ุญูŽุถู’ุฑูŽุชูู‡ู Tidak boleh mengambil sikap keputusan sendiri, impian-impian dan pengetahuan yang masuk dalam hati sekalipun artinya jelas. Dan setelah menyampaikan kepada Guru Mursyid, maka tunggulah jawaban dan petunjuk Guru Mursyid, Dan jika bertanya pada Guru Mursyid tentang suatu masalah, maka jangan tergesa-gesa minta Ke 11ูกูก - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠููู’ุดูู‰ูŽ ู„ูุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ุณูุฑู‹ู‘ุง ูˆูŽู„ูŽูˆู’ู†ูุดูุฑูŽ ุจูุงู„ู’ู…ูŽู†ูŽุงุดููŠู’ุฑู Tidak boleh menyebar luaskan rahasia Guru Mursyid, sekalipun di ancam akan di Ke 12ูกูข - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽุชูŽุฒูŽูˆูŽู‘ุฌูŽ ู‚ูŽุท ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู‹ ุฑูฐุฃูŽู‰ ุดูŽูŠู’ุฎูŽู‡ู ู…ูŽุงุฆูู„ุงู‹ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุชูŽู‘ุฒูŽูˆูŽู‘ุฌู ุจูู‡ูŽุง ูˆูŽู„ุงูŽูŠูŽุชูŽุฒูŽูˆูŽู‘ุฎู ู‚ุท ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู‹ ุทูŽู„ูŽู‚ูŽู‡ูŽุง ุดูŠู’ุฎูู‡ู ุฃูŽูˆู’ู…ูŽุงุชูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง Tidak boleh menikah dengan orang perempuan yang diinginkan oleh Guru Mursyid akan dinikahi atau perempuan yang telah dicerai atau ditinggal wafat oleh Guru Ke 13ูกูฃ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูุดููŠู’ุฑู ู‚ูŽุทูู‘ ุนูŽู„ู‰ูฐ ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ุจูุฑูŽุฃู’ู‰ู ุฅูุฐูŽุง ุงูุดู’ุชูŽุดูŽุงุฑูŽู‡ู ููู‰ู’ ููุนู’ู„ู ุดูŽุฆูู’ ุฃูŽูˆู’ุชูŽุฑู’ูƒูู‡ู ุจูŽู„ู’ ูŠูŽุฑูุฏูู‘ ุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ุฑูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ุงูุนู’ุชูู‚ูŽุงุฏู‹ุง ู…ูู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ุงูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ูˆูŽุบูŽู†ูู‰ูŒ ุนูŽู†ู’ ุงูุดู’ุชูุดูŽุงุฑูŽุชูู‡ู ูˆูŽุงูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุงูุดู’ุชูุดูŽุงุฑูŽุชูู‡ู ุชูŽุญูŽุจูู‘ุจู‹ุง ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุงู„ูŽู…ู’ ุชูŽู‚ูู…ู’ ุงู„ู’ู‚ูŽุฑูŽุงุฆูู†ู ุงู„ู’ูˆูŽุถูุญูŽุฉู ุนูŽู„ู‰ูฐ ุฎูู„ูŽูู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูˆูŽุฅูู„ุงูŽู‘ ููŽู„ู’ูŠูู†ู’ุตูุญูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุนูŽ ุฑูุนูŽุงูŠูŽุฉู ูƒูŽู…ูŽุงู„ู ุงู’ู„ุฃูŽุฏูŽุจู ู…ูŽุนูŽู‡ู Jika Guru Mursyid minta pendapat tentang di laksanakannya sesuatu atau tidak, sebaiknya murid tidak usah mengajukan pendapat, tetapi kembalikan kepada Guru Mursyid, dengan berkeyaqinan bahwa Guru lebih mengerti yang lebih tentang hal tersebut, dan sebenarnya Guru Mursyid tidak butuh pendapat murid itu, hanya memperlihatkan cintanya kepada murid, kecuali ada petunjuk yang jelas tidak begitu, kalau betul-betul minta pendapat, maka jawablah dengan Ke 14ูกูค - ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽููŽู‚ูŽุฏูŽ ุนููŠูŽุงู„ูŽ ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ุฅูุฐูŽุง ุบูŽุงุจูŽ ุจูุงู’ู„ุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุจูุงู„ู’ุฎูุฏู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูŽุง ููŽุฅูู†ูŽู‘ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู…ูŽู‘ุง ูŠูู…ููŠู’ู„ู ู‚ูŽู„ู’ุจูŽ ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽู…ูุซู’ู„ู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ููู‰ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู’ู„ุงูุญู’ูˆูŽุงู†ู Ikut menjaga keluarga Guru Mursyid ketika di tinggal pergi dengan cara mengabdi dengan baik, sesungguhnya dengan cara begitu menyenangkan hati Guru Mursyid kepada murid, begitu juga terhadap keluarga teman Ke 15ูกูฅ - ุฅูุฐูŽุง ูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑููŠู’ุฏู ููู‰ู’ ู†ูŽูู’ุณูู‡ู ุนูŽุฌูŽุจู‹ุง ุจูุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู‡ู ูˆูŽุงู…ู’ุชูุญู’ุณูŽุงู†ู‹ุง ู„ูุญูŽุงู„ูู‡ู ููŽู„ู’ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑูŽู‡ู ู„ูุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ู„ููŠูŽุฏูู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูฐ ุฏูŽูˆูŽุงุฆูู‡ู ููŽุฅูู†ู’ ูƒุชู…ู‡ ูŠูู†ู’ุจูุชู ุงู„ุฑูู‘ูŠูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ู†ูู‘ููŽุงู‚ูŽ ููู‰ู’ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู Jika didalam hati merasa bahwa dirinya lebih baik tentang amal lahir maupun bathin 'ujub, maka segera rujuk pada Guru Mursyid agar ditunjukan obatnya. Jika disembunyikan malah menyebabkan Riya' dan Ke 16ูกูฆ - ุงูŽู†ู’ ูŠูุนูŽุธูู‘ู…ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ู„ูŽู‡ู ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽูŠูุจูŽูŠูู‘ุนูู‡ู ูู„ุฃูŽุญูŽุฏู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ููŽุฑูุจูŽู‘ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุทูŽูˆูู‰ูŽ ู„ูŽู‡ู ูููŠู’ู‡ู ุณูุฑู‹ู‘ุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุณู’ุฑูŽุงุฑู ุงู„ู’ููู‚ูŽุฑูŽุงุกู ูููŠู’ู…ูŽุง ูŠูุนููŠู’ู†ูู‡ู ููู‰ู’ ุงู„ุฏูŽู‘ุงุฑูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽูŠูู‚ูŽุฑูŽู‘ุจูู‡ู ุฅูู„ู‰ูŽ ุญูŽุถู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูฐ Memulyakan pemberian Guru Mursyid walaupun berupa apa saja, jangan di jual atau diberikan orang lain. Terkadang pemberian Guru Mursid itu mengandung Hikmah dan Rahasia yang boleh membantu keselamatan Dunia dan Akhirat dan mendekatkan kepada Alloh Ke 17ูกูง - ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ูŽ ุฑูŽุฃู…ู† ู…ุงู„ู‡ ุงู„ุตูู‘ุฏู’ู‚ูŽ ููู‰ู’ ุงู„ู’ุฌูŽุฏูู‘ ููู‰ู’ ุทูŽู„ูŽุจู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ุŒ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู’ู„ู…ูุฑููŠู’ุฏูŽ ู„ูŽูˆู’ ุตูŽุญูŽู‘ ู„ูŽู‡ู ูƒูŽู…ูŽุงู„ู ุงู’ู„ุฅูู†ู’ู‚ููŠูŽุงุฏู ู…ูŽุนูŽ ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ุฑูุจูŽู‘ู…ูŽุง ูˆูŽุตูŽู„ูŽ ุฅูู„ู‰ูŽ ุฐูŽูˆู’ู‚ูู‡ู ุญูŽู„ุงูŽูˆูŽุฉูŽ ู…ูŽุนู’ุฑูููŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ููู‰ู’ ู…ูŽุฌู’ู„ูุณู ูˆูŽุงุญูุฏู ู…ูู†ู’ ุฃูŽูˆูŽู„ู ุฅูุฌู’ุชูู…ูŽุงุนูู‡ู ุจูู‡ู Ketika Bai'at, betul-betul niat yang baik dan adab yang baik, sebab jika seorang murid betul-betul tunduk di hadapan Guru Mursyid, kemungkinan boleh langsung merasakan manisnya Ma'rifat Alloh Ke 18ูกูจ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽู†ู’ู‚ูุตูŽ ุฅูุนู’ุชูู‚ูŽุงุฏูู‡ู ููู‰ู’ ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ุฅูุฐูŽุง ุฑูŽุขู‡ู ู†ูŽู‚ูŽุตูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูŽู‚ูŽุงู…ูู‡ู ุจููƒูŽุซู’ุฑูŽุฉู ู†ูŽูˆู’ู…ูู‡ู ููู‰ู’ ุงู’ู„ุฅูุณู’ุญูŽุงุฑู ุฃูŽูˆู’ู‚ูู„ู‘ุฉู ูˆูŽุฑูŽุนูู‡ู ุฃูŽูˆู’ุบูŽูŠู’ุฑู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุŒ ููŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุงุฌูุจู ุฃูŽู†ู’ ูŠูุฏูŽูˆูู‘ู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑููŠู’ุฏู ุนูŽู„ู‰ูฐ ุฅูุนู’ุชูู‚ูŽุงุฏูู‡ู ููู‰ู’ ุดูŠู’ุฎูู‡ู Jika Guru Mursyid melakukan lelahan perbuatan ganjil tidak boleh berkurang keyaqinan keta'atannya. Kewajiban murid, harus berkeyakinan baik terhadap Guru Ke 19ูกูฉ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠููƒู’ุซูุฑูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู„ุงูŽู…ูŽ ููู‰ู’ ุญูŽุถู’ุฑูŽุชูู‡ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ุจูŽุงุณูŽุทูŽู‡ู ุจูุงู„ู’ูƒูŽู„ุงูŽู…ู ุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุนู’ุฑูููŽ ุฃูŽูˆู’ู‚ูŽุงุชูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู„ุงูŽู…ู ู…ูŽุนูŽู‡ู ุŒ ููŽู„ุงูŽูŠููƒูŽู„ูู‘ู…ูู‡ู ุฅูู„ุงูŽู‘ููู‰ู’ ุงู„ู’ุจูŽุณู’ุทู ุจูุงู’ู„ุฃูŽุฏูŽุจู ูˆูŽุงู’ู„ุฎูุดููˆู’ุนู ูˆูŽุงู’ู„ุฎูุถููˆู’ุนู ุจูู‚ูŽุฏู’ุฑู ู…ูŽุฑู’ุชูŽุจูŽุชูู‡ู ูˆูŽุฏูŽุฑูŽุฌูŽุชูู‡ู ุŒ ูˆูŽุฅูู„ุงูŽู‘ุญูุฑูู‘ู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ููุชููˆู’ุญู ูˆูŽู…ูŽุงุญูุฑูู‘ู…ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ู„ุงูŽูŠูŽุนููˆู’ุฏู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูŽุฑูŽู‘ุฉู‹ ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰ ุฅูู„ุงูŽู‘ ู†ูŽุงุฏูุฑู‹ุง Tidak memperbanyak perkataan dihadapan Guru Mursyid, sekalipun ada kesempatan panjang untuk berbicara. Hendaknya mengetahui waktu dan melaksanakan adab yang baik, khusyu' dan khudlu' menurut derajat dan tingkatan murid. Jika murid melanggar adab berbicara di hadapan Guru Mursyidnya akan tertutup hatinya. Biasanya tidak boleh kembali terbuka kecuali Ke 20ูขู  - ุบูŽุถูู‘ ุงู„ุตูŽู‘ูˆู’ุชู ููู‰ู’ ู…ูŽุฌู’ู„ูุณู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ูู„ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽูู’ุนูŽ ุงู„ุตูŽู‘ูˆู’ุชู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู’ู„ุฃูŽูƒูŽุงุจูุฑู ุณูุคู ุฃูŽุฏูŽุจูMerendahkan nada suara di hadapan Guru Mursyid. Sebab mengeraskan suara dihadapan Ulama' besar termasuk Etika/Adab Ke 21ูขูก - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ู…ูุชูŽุฑูŽุจูู‘ุนู‹ุง ูˆูŽู„ุงูŽุนูŽู„ู‰ูฐ ุณูŽุฌูŽุฏูŽุฉู ุฃูŽู…ูŽุงู…ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ุจูŽู„ู’ ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ู„ูŽู‡ู ููู‰ู’ ู…ูŽุฌู’ู„ูุณูู‡ู ุงู„ุชูŽู‘ูˆูŽุงุถูุนู ูˆูŽุงู„ุชูŽู‘ุตูŽุงุบูุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุดู’ุชูุบูŽุงู„ู ุจูุงู„ู’ุฎูุฏู’ู…ูŽุฉู Jangan berlagak mulya duduk di hadapan Guru Mursyid, tetapi merendah diri dan selalu siap untuk Ke 22ูขูข - ุงูŽู†ู’ ูŠูุจูŽุงุฏูุฑูŽ ุจูุฅูุชู’ูŠูŽุงู†ู ู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽู‡ู ุจูู‡ู ุจูู„ุงูŽ ุชูŽูˆูŽู‚ูู‘ูู ูˆูŽู„ุงูŽุฅูู‡ู’ู…ูŽุงู„ู ู…ูู†ู’ ุฅูุณู’ุชูุฑูŽุงุญูŽุฉู ูˆูŽู„ุงูŽุณููƒููˆู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุชูŽู…ูŽุงู…ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ุฑู Bergegas-gegas mendatangi dan melaksanakan perintah Guru Mursyid, tanpa menunda-nunda dan berhenti dengan istirahat atau diam sebelum selesai Ke 23ูขูฃ - ุงูŽู„ู’ููุฑูŽุงุฑู ู…ูู†ู’ ู…ูŽูƒูŽุงุฑูู‡ู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ูˆูŽูƒูŽุฑูŽุงู‡ูŽุฉู ู…ูŽุงูŠูŽูƒู’ุฑูŽู‡ู ุทูŽุจู’ุนู‹ุง ูˆูŽุนูŽุฏูŽู…ู ุฅูุฑู’ุชููƒูŽุงุจูู‡ูŽุง Menjauhi segala sesuatu yang tidak di senangi Guru Mursyid dan tidak Ke 24ูขูค - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูุฌูŽุงู„ูุณูŽ ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูƒู’ุฑูŽู‡ู ุดูŽูŠู’ุฎูู‡ู ูˆูŽูŠูุญูุจูู‘ ู…ูŽู†ู’ ูŠูุญูุจูู‘ู‡ู Tidak boleh mendatangi dan mencari ilmu pada orang yang tidak di senangi oleh Guru Mursyid dan senang pada orang yang di senangi oleh Guru Ke 25ูขูฅ - ุงูŽู†ู’ ูŠูŽุตู’ุจูุฑูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽูฐ ุฌูŽูู’ูˆูŽุชูู‡ู ูˆูŽุฅูุนู’ุฑูŽุงุถูู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู„ูู…ูŽ ููŽุนูŽู„ูŽ ู„ูููู„ุงูŽู†ู ูƒูŽุฐูŽุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูู’ุนูŽู„ู’ ู„ูู‰ู’ ูƒูŽุฐูŽุง Hendaknya sabar jika mengerti tidak di senangi Guru Mursyid dan jangan sampai berkata "mengapa kalau dengan orang lain begitu, kalau dengan saya tidak begini".Adab Ke 26ูขูฆ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽุฌู’ู„ูุณูŽ ููู‰ู’ ุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ุงู„ู’ู…ูุนูŽุฏูู‘ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽูŠูู„ูุญูู‘ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ููู‰ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑู Jangan duduk di tempat yang di sediakan untuk tempat duduk Guru Mursyid, dan jangan memaksa untuk secepatnya di Ke 27ูขูง - ู„ุงูŽูŠูุณูŽุงููุฑู ูˆูŽู„ุงูŽูŠูŽุชูŽุฒูŽูˆูŽู‘ุฌู ูˆูŽู„ุงูŽูŠูŽูู’ุนูŽู„ู ููุนู’ู„ุงู‹ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ุงู’ู„ู…ูู‡ูู…ูŽุฉู ุฅูู„ุงูŽู‘ุจูุฅูุฐู’ู†ูู‡ู Jangan bepergian, jangan menikah, dan jangan mengerjakan sesuatu yang penting kecuali semua itu mendapat izinnya Guru Ke 28ูขูจ - ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูู†ู’ู‚ูู„ูŽ ู…ูู†ู’ ูƒูŽู„ุงูŽู…ู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุฎู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูู ุฅูŽูู„ุงูŽู‘ุจูู‚ูŽุฏูŽุฑู ุงูŽูู’ู‡ูŽุงู…ูู‡ูู…ู ูˆูŽุนูู‚ููˆู’ู„ูู‡ูู…ู’ Jangan menceritakan perkataan dan wejangan Guru Mursyid kepada orang lain kecuali di sampaikan dengan cara yang boleh di fahami menurut akal Peringatan Ada kalanya Guru Mursyid memberi kebebasan pada murid, jika sudah kelihatan tanda kesungguhan murid. Guru Mursyid memberi ujian-ujian semakin berat, kadang kelihatan tidak memperhatikan, itu semua agar Nafsunya murid menjadi kalah dan boleha tenggelam kedalam Maqom Fana' Hanya Cinta Kepada Alloh SWT. Sumber dari Haris HarisTHORIQAT NAQSYABANDIYAH About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.
1 Pemberian laqob adalah hak prerogative Allah, bukan hak manusia atau mursyid atau guru sebagaimana dipahami sebagian orang. 2. Murid juga mendapatkan nama-nama dari Allah dan hanya Allah yang mengetahuinya. 3. Laqob bukanlah ismu ruh, dan antara keduanya berbeda. Bahkan secara ilmiyah, jika laqob ini dimaknai ismu ruh, maka bisa masuk Dalam proses pembelajaran, murid membutuhkan orang alim atau yang umum disebut dengan guru, ustadz, atau kiai. Murid dan orang alim perlu berinteraksi. Oleh karena itu ada adab-adab tertentu yang harus diperhatikan seorang murid terhadap gurunya sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjdudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 431 sebagai berikut ุขุฏุงุจ ุงู„ู…ุชุนู„ู… ู…ุน ุงู„ุนุงู„ู… ูŠุจุฏุคู‡ ุจุงู„ุณู„ุงู… ุŒ ูˆูŠู‚ู„ ุจูŠู† ูŠุฏูŠู‡ ุงู„ูƒู„ุงู… ุŒ ูˆูŠู‚ูˆู… ู„ู‡ ุฅุฐุง ู‚ุงู… ุŒ ูˆู„ุง ูŠู‚ูˆู„ ู„ู‡ ู‚ุงู„ ูู„ุงู† ุฎู„ุงู ู…ุง ู‚ู„ุช ุŒ ูˆู„ุง ูŠุณุฃู„ ุฌู„ูŠุณู‡ ููŠ ู…ุฌู„ุณู‡ ุŒ ูˆู„ุง ูŠุจุชุณู… ุนู†ุฏ ู…ุฎุงุทุจุชู‡ ุŒ ูˆู„ุง ูŠุดูŠุฑ ุนู„ูŠู‡ ุจุฎู„ุงู ุฑุฃูŠู‡ ุŒ ูˆู„ุง ูŠุฃุฎุฐ ุจุซูˆุจู‡ ุฅุฐุง ู‚ุงู… ุŒ ูˆู„ุง ูŠุณุชูู‡ู…ู‡ ุนู† ู…ุณุฃู„ุฉ ููŠ ุทุฑูŠู‚ู‡ ุญุชู‰ ูŠุจู„ุบ ุฅู„ู‰ ู…ู†ุฒู„ู‡ุŒ ูˆู„ุง ูŠูƒุซุฑ ุนู„ูŠู‡ ุนู†ุฏ ู…ู„ู„ู‡. Artinya, โ€œAdab murid terhadap guru, yakni mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, โ€œPendapat fulan berbeda dengan pendapat Andaโ€, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.โ€ Dari kutipan di atas dapat diuraikan kesepuluh adab murid terhadap guru sebagai berikut Pertama, mendahului beruluk salam. Seorang murid hendaknya mendahului beruluk salam kepada guru. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa yang kecil memberi salam kepada yang besar. Kedua, tidak banyak berbicara di depan guru. Banyak berbicara bisa berarti merasa lebih tahu dari pada orang-orang di sekitarnya. Apa bila hal ini dilakukan di depan guru, maka bisa menimbulkan kesan seolah-seolah murid lebih tahu dari pada gurunya. Hal ini tidak baik dilakukan kecuali atas perintah guru. Ketiga, berdiri ketika guru berdiri. Bila guru berdiri, murid sebaiknya lekas berdiri juga. Hal ini tidak hanya penting kalau-kalau guru memerlukan bantuan sewaktu-waktu, misalnya uluran tangan agar segera bisa tegak berdiri, tetapi juga merupakan sopan santun yang terpuji. Demikian pula jika guru duduk sebaiknya murid juga duduk. Keempat, tidak mengatakan kepada guru, โ€œPendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda.โ€ Ketika guru memberikan suatu penjelasan yang berbeda dengan apa yang pernah dijelaskan oleh orang lain, sebaiknya murid tidak langsung menyangkal penjelasan guru. Sebaiknya murid meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapat orang lain yang berbeda. Jika guru berkenan, murid tentu boleh menyampaikan hal itu. Kelima, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya sewaktu guru di dalam majelis. Dalam majlis taโ€™lim atau kegiatan belajar mengajar di kelas, murid hendaknya bertanya kepada guru ketika ada hal yang belum jelas. Hal ini tentu lebih baik daripada bertanya kepada teman di sebelahnya. Lebih memilih bertanya kepada teman dan bukannya langsung kepada guru bisa membuat perasaan guru kurang nyaman. Keenam, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru. Guru tidak sama dengan teman, dan oleh karenanya tidak bisa disetarakan dengan teman. Seorang murid harus memosisikan guru lebih tinggi dari teman sendiri sehingga ketika berbicara dengan guru tidak boleh sambil tertawa atau bersenyum yang berlebihan. Ketujuh, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru. Bisa saja seorang murid memiliki pendapat yang berbeda dengan guru. Jika ini memang terjadi, murid tidak perlu mengungkapkannya secara terbuka sehingga diketahui orang banyak. Lebih baik murid meminta komentar sang guru tentang pendapatnya yang berbeda. Cara ini lebih sopan dari pada menunjukkan sikap kontra dengan guru di depan teman-teman. Kedelapan, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri. Ketika guru hendak berdiri dari posisi duduk mungkin ia membutuhkan bantuan karena kondisinya yang sudah agak lemah. Dalam keadaan seperti ini, murid jangan sekali-kali menarik baju guru dalam rangka memberikan bantuan tenaga. Ia bisa berjongkok untuk menawarkan pundaknya sebagai tumpuan untuk berdiri; atau sesuai arahan guru. Kesembilan, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah. Jika ada suatu hal yang ingin ditanyakan kepada guru, terlebih jika itu menyangkut pribadi guru, tanyakan masalah itu ketika telah sampai di rumah. Tentu saja ini berlaku terutama kalau perjalanan dengan menaiki kendaraan umum. Kesepuluh, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah. Dalam keadaan guru sedang lelah, seorang murid hendaknya tidak mengajukan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban pelik, misalnya. Dalam hal ini dikhawatirkan guru kurang berkenan menjawabnya sebab memang sedang lelah sehingga membutuhkan istirahat untuk memulihkan stamina. Demikian kesepuluh adab murid terhadap guru sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali. Jika diringkas, maka pada intinya adalah seorang murid hendaknya berlaku hormat kepada guru baik dengan sikap-sikap tertentu maupun dengan pandai-pandai menjaga lisan. Ia hendaknya tahu kapan dan bagaimana sebaiknya ia berbicara kepada guru termasuk ketika hendak mengajukan pertanyaan. Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta.
Untukmenjaga hubungan yang begitu penting antara seorang murid dengan guru mursyidnya, maka seorang murid harus memiliki kriteria-ยญkriteria serta adab dan t

DALAM Islam, ternyata, bukan hanya murid terhadap guru, pun sebaliknya, guru terhadap murid pun, haruslah mempunyai budi pekerti, atau adab. Adab guru terhadap murid, sama pentingnya dengan adab murid kepada guru. Budi pekerti luhur atau Al-Akhlaq Al-Karimah dalam perspketif islam adalah salat satu misi pokok Nabi Muhammad SAW. Rasulullah ditugaskan Allah memperbaiki atau menyempurnakan akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Budi pekerti adalah kesadaran perbuatan atau perilaku seseorang. Dari segi etimologi kata, Istilah budi pekerti adaah gabungan dari 2 kata yaitu budi dan pekerti. Arti kata budi sendiri adalah sadar,nalar,pikiran,watak. Sedangkan arti kata pekerti adalah perilaku, perbuatan, perangai, tabiat, watak, yang jika disimpulkan bahwa budi pekerti yaitu sesuatu yang berkaitan dengan karakter manusia baik dalam sifat maupun perbuatan, yang dilakukan dengan kesadaran. Penerapan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari memberi pengaruh positif bagi lingkungan. Jika setiap individu menunjukkan perilaku baik maka di mata orang lain juga akan menilai orang tersebut sebagai orang yang baik, begitupun sebaliknya. Foto Arab News Perilaku yang baik ini ditunjukan dengan kebiasaan yang sederhana, misalnya dengan bersikap sopan, membiasakan diri dengan senyum dan sapa atau sering menggunakan kata tolong, maaf dan terima kasih. Pendidikan budi pekerti dilakukan sejak dini sangatlah penting, karena budi pekerti merupakan perilaku seseorang sehingga harus dididik dan ditanamkan dengan nilai-nilai budi pekerti yang luhur. BACA JUGA Kesaksian Anas bin Malik Atas Budi Pekerti Nabi Pendidikan budi pekerti ini sendiri memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah berusaha mencegah kejadian-kejadian yang sifatnya negatif, berusaha menanamkan sejak dini nilai-bilai norma dan luhur yang mulai berkurang dan juga untyuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat pemahaman Pendidikan budi pekerti. Salah satu Riwayat yang memberikan anjuran untuk mempunyai budi pekerti yang luhur ialah Hadist Riwayat Ahmad ุงูŽูƒู’ู…ูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู‹ุง ุงูŽุญู’ุณูŽู†ูู‡ูู…ู’ ุฎูู„ูู‚ู‹ุง Artinya โ€™Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik budi pekertinya Ahmad. Berdasarkan hadist diatas, ketika kita mengaku ingin meningkatkan dan menyempurnakan iman kepada Allah dan pada rukun-rukun iman yang lain maka hendaknya kitab isa terus menyempurnakan budi pekerti kita, seperti budi pekerti yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Begitu juga dengan seorang guru ketika mengajar kepada muridnya harus memiliki budi pekerti. Inilah empat macam adab guru terhadap muridnya 1. Adab Guru terhadap Murid Hendaknya mengajar dan mendidik dengan berharap ridho Allah Ketika mengajar harus mempunyai maksud dan tujuan yang baik yaitu dengan mengharapkan ridho dari Allah SWT. Serta mempertahankan kebenaran dan keadilan dalam melestarikan kebaikan umat dengan memperbanyak para ilmuan, dan mengharapkan pahala dari orang yang menyelesaikan belajarnya dan mengharapkan barokahnya doโ€™a mereka kepadanya. Sesungguhnya mengajarkan ilmu itu termasuk perkara yang penting didalam agama dan derajat yang tinggi bagi orang-orang mukmin. 2. Adab Guru terhadap Murid Hendaknya seorang guru tidak mencegah untuk mengajar muridnya karena tidak ikhlasnya niat murid itu. Sesungguhnya bagusnya niat yang di harapkan dengan barokah ilmu. Sebagian Ulama salaf berkata โ€™Kami menuntut ilmu karena selain Allah, maka ilmu itu menolak kecuali karena Allahโ€™โ€™. Foto Abu Umar/Islampos Bahwasanya ilmu dapat diperoleh dengan niat karena Allah. Karena apabila niat yang ikhlas disyaratkan ketika mengajar para pemua, yang mana mereka sulit untuk ikhlas, maka hal itu akan menyebabkan hilangnya ilmu dari kebanyakan manusia. Akan tetapi seorang guru mengajarkan kepada para pemula dengan niat yang baik-baik secara pelan-pelan, baik ucapan atau perbuatan, dan memberi tahu kepadanya, bahwa sesungguhnya dengan bagusnya niat dia akan memperoleh derajat yang tinggi dari ilmu dan amal. Dan memperoleh anugerah yang baik, dan memperoleh berbagai macam hikmah dan terangnya hati dan lapangnya dada, dan mendapat kebaikan, dan bagusnya keadaan dan lurusnya ucapan, dan tingginya derajat di hari kiamat. 3. Adab Guru terhadap Murid Hendaknya menyukai mencari sesuatu ilmu sebagaimana yang telah tercantum dalam Hadist dan membenci sesuatu terhadapnya sebagaimana hadist membencinya. Seorang guru wajib bersungguh-sungguh dalam pencarian ilmu untuk menggauli para santri sebagaimana dia menggauli sesuatu pada anak-anaknya yang mulya dengan kasih sayang, berbuat baik, sabar atas keras kepala atas kurangnya sesuatu yang menimpanya dan tidak menjauhi/menyendiri dari pergaulan manusia. Apabila cara mengetahui kecerdasan mereka dengan isyarat saja maka tidak ada kebutuhan/gunanya dengan cara ibarat mencontohkan dan apabila belum paham juga kecuali dengan terangnya ibarat maka didatangkan cara itu tidak apa-apa. BACA JUGA Mengapa Akhlak Sangat Penting dalam Islam? 4. Adab Guru terhadap Murid Hendaknya mempermudah para santri menyampaikan materi dengan semudah mungkin dalam pengajarannya. Seorang guru wajib menyampaikan dengan tutur kata yang lembut dalam memberi kepahaman, apalagi santri itu keluarga sendiri. Tidak boleh menyimpan menyembunyikan bila ditanya sesuatu karena itu adalah bagian dari dirinya, karena terkadang hal-hal tersebut membingungkan dan membuat bimbang hati, dan berpaling nya hati dan menyebabkan kegelisahan/kegusaran. Imam bukhori sungguh-sungguh telah mengatakan dalam kitab Ar-Robbaniโ€™ โ€™Bahwasannya beliau dalam hal mendidik manusia dengan semudah-mudahnya kecilnya ilmu sebelum mengajarkan kepada mereka yang besar yang sulit. [] SUMBER EBOOK โ€™Adabul Alim Wal mutaโ€™alimโ€™โ€™

MenurutSyeikh Ahmad Nawawi, adab murid terhadap guru antara lain : a. Murid harus taat kepada guru terhadap apa yang diperintahkan didalam perkara yang halal. b. Murid harus menghormati guru. c. Mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru, karena perilaku itu bisa membuat guru senang. d. Ketika murid bertemu guru di tepi jalan, hendaklah Memangbanyak sekali adab-adab murid-murid terhadap dirinya, yang kita tidak ingin menceritakannya semua di sini berhubung dengan halaman-halaman yang terbatas. Ada kalanya Guru Mursyid memberi kebebasan pada murid, jika sudah kelihatan tanda kesungguhan murid. Guru Mursyid memberi ujian-ujian semakin berat, kadang kelihatan tidak CZhK9M6.
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/48
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/27
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/157
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/194
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/437
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/16
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/437
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/202
  • adab murid terhadap guru mursyid