Disamping keadilan merupakan sendi ajaran Islam yang utama, dalam konsep keadilan (I'tidal) itu sendiri mencerminkan keseimbangan (Tawazun) kehidupan; duniawi dan ukhrawi sekaligus. Organisasi NU dan Kesejahteraan Umat. Keadilan dan keseimbangan, keduanya menjadi pijakan tujuan organisasi NU selanjutnya, yaitu memperjuangkan kesejahteraan umat.
Oleh PROF KH DIDIN HAFIDHUDDINOLEH PROF KH DIDIN HAFIDHUDDIN Sebagaimana telah sama-sama diketahui bahwa hampir seluruh khatib Jumat pada setiap khutbah yang kedua, setelah membaca shalawat dan doa, selalu membaca satu ayat yang terdapat di dalam Alquran, surah An-Nahl 16 ayat 90 yang artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Meskipun membaca ayat tersebut bukan syarat dan bukan pula rukun khutbah artinya tidak membaca pun tidak menyebabkan tidak sahnya khutbah, semua jamaah diingatkan minimal setiap Jumat untuk memahami, menadaburi, bahkan juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ayat tersebut, menurut Abdullah bin Mas'ud, pakar tafsir sahabi, ayat yang mengandung tiga perintah utama, yang menjadi sumber kebaikan dan kemaslahatan. Sekaligus ayat tersebut mengandung tiga larangan utama yang harus dijauhi oleh setiap Muslim agar tidak terjerembab pada kehancuran dan pada kenistaan. Banyak perintah di dalam Alquran maupun hadis Nabi untuk menegakkan keadilan dalam bidang hukum. Bahkan, terhadap musuh sekalipun yang kita benci. Tiga perintah utama Dalam ayat tersebut tadi QS an-Nahl [16] ayat 90 ada tiga perintah utama yang harus dijadikan sebagai rujukan di dalam menata kehidupan. Pertama, perintah untuk menegakkan keadilan dalam semua sendi kehidupan. Keadilan dalam penegakan hukum, keadilan dalam bidang ekonomi, dan lain-lain. Banyak perintah di dalam Alquran maupun hadis Nabi untuk menegakkan keadilan dalam bidang hukum. Bahkan, terhadap musuh sekalipun yang kita benci, kita tetap diperintahkan untuk menegakkan keadilan. Firman-Nya dalam QS al-Maidah 5 ayat 8 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Ketika ada kasus hukum yang berkaitan dengan diri kita, kedua orang tua dan kerabat kita, keadilan harus tetap ditegakkan. Firman-Nya dalam surah an-Nisaa 4 ayat 135 “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu-bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” Di zaman Rasulullah SAW, seperti diberitakan dalam hadis sahih riwayat Imam Bukhari-Muslim, pernah terjadi kasus pencurian korupsi yang dilakukan oleh seorang wanita dari bani Makhzumiyyah suku bangsa yang dianggap elite di kalangan bangsa Arab ketika itu dan para sahabat enggan menerapkan hukuman kepadanya. Dari hadis tersebut bisa diambil pelajaran yang berharga bahwa kehancuran suatu bangsa bukan semata-mata karena kefakiran dan kemiskinan, akan tetapi karena diskriminatif dalam penegakan hukum. Lalu, Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya sambil bersabda "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya hancurnya bangsa-bangsa sebelum kamu sekalian karena tindakan diskriminatif dalam penegakan hukum. Jika yang mencuri itu dari kalangan Syarif orang-orang yang dianggap mulia mereka enggan menegakkan hukum. Tetapi, jika yang mencuri itu dari kalangan dhaif orang lemah, rakyat jelata mereka cepat menerapkan hukumannya. Demi Allah, andaikan Fatimah anakku sendiri yang mencuri maka aku akan potong tangannya dengan tanganku sendiri.” Dari hadis tersebut bisa diambil pelajaran yang berharga bahwa kehancuran suatu bangsa bukan semata-mata karena kefakiran dan kemiskinan, akan tetapi karena diskriminatif dalam penegakan hukum. Hilangnya rasa keadilan sence of justice dan secara empirik sekaligus peristiwa itu menggambarkan bahwa Islam itu adalah agama keadilan, baik secara ajaran maupun dalam implementasinya. Pada saat ini kita merasakan ketidakadilan terjadi dalam berbagai bidang dan ini sangat membahayakan terhadap masa depan bangsa dan negara. Karena itu, kita semua wajib meluruskan kembali arah dari penegakan keadilan agar sejalan dengan cita-cita bangsa dan negara. Membiarkan perlakuan diskriminatif dalam penegakan hukum sama dengan membiarkan kehancuran dan kerusakan bangsa serta negara. Perintah kedua dari QS an-Nahl 16 ayat 90 itu adalah berbuat ihsan, berbuat kebajikan secara maksimal dalam segala bidang sesuai dengan keahlian kita. Allah SWT akan menilai amaliah seseorang itu karena ihsannya, bukan banyak atau sedikitnya. Allah SWT berfirman dalam QS al-Mulk 67 ayat 2 yang artinya “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik ihsan amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.” Umat ini akan menjadi kuat ketika kolaborasi dan sinergi terbangun dengan baik. Sebaliknya, akan menjadi lemah ketika tidak terdapat sinergi dan kerja sama. Kita berharap umat memiliki berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh masyarakat dan diimplementasikan secara maksimal dan optimal, sehingga akan dirasakan bahwa umat Islam itu adalah umat yang terbaik QS Ali Imran [3] ayat 110. Perintah ketiga adalah menguatkan hubungan kekerabatan dan persaudaraan. Saling tolong-menolong, saling membantu satu dengan lainnya, saling berkolaborasi dan saling bersinergi dalam berbagai bidang kehidupan atas dasar iman dan takwa. Firman-Nya dalam QS al-Maidah 5 ayat 2 “… Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” Umat ini akan menjadi kuat ketika kolaborasi dan sinergi terbangun dengan baik. Sebaliknya, akan menjadi lemah ketika tidak terdapat sinergi dan kerja sama. Tiga larangan utama Di samping tiga perintah utama, dalam QS an-Nahl 16 ayat 90 ini terdapat tiga larangan utama yang harus dijauhi karena akan menghancurkan tatanan kehidupan. Pertama, dilarang berbuat fahsyaa, dosa besar yang menjijikkan dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, seperti perzinaan, perjudian, minuman keras, dan perbuatan buruk lainnya. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Thabrani, Rasulullah SAW menjelaskan tentang buruknya perbuatan zina. Rasulullah SAW bersabda ayng diriwayatkan oleh Imam Tabrani dari Ibn Abbas “Jauhilah oleh kalian perbuatan zina karena perbuatan zina akan menyebabkan empat permasalahan kecelakaan menghilangkan keelokan wajah wajah tidak berseri-seri, terputusnya rezeki mengakibatkan kefakiran, mengakibatkan kemurkaan Allah, dan mengakibatkan kekal di dalam neraka.” Kedua, dilarang berbuat mungkar yang merusak tatanan kehidupan kemanusiaan, seperti membunuh seseorang atau sekelompok orang tanpa alasan. Perbuatan ini termasuk kejahatan besar yang akan mendapatkan balasan dari Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam lintasan sejarah yang digambarkan Alquran, semua pemimpin yang zalim kepada rakyatnya berujung pada kehancuran. Firman-Nya dalam QS an-Nisaa’ 4 ayat 93 “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” Dalam hukum dunia harus dikenakan hukum qishash sebagaimana firman-Nya dalam QS al-Baqarah 2 ayat 178-179. Ketiga, larangan al-baghyu, yaitu berlaku zalim kepada sesama. Kezaliman akan mengundang murka dari Allah SWT dan hilangnya keberkahan di dalam kehidupan di dunia. Jika seorang pemimpin berlaku zalim kepada masyarakatnya maka akan langsung berhadapan dengan azab dari Allah SWT. Hanya tinggal menunggu waktunya. Dalam lintasan sejarah yang digambarkan Alquran, semua pemimpin yang zalim kepada rakyatnya berujung pada kehancuran. Contohnya Fir’aun yang mengadu domba sesama rakyatnya dan membunuh bayi laki-laki hanya karena mengikuti ramalan dari para tukang sihirnya agar anak laki-laki tersebut jika sudah dewasa tidak merebut kekuasaannya, tetapi akhirnya Fir’aun dan sekutunya ditenggelamkan dan dihancurkan oleh Allah SWT. Kita berharap mudah-mudahan masyarakat dan bangsa kita serta para pemimpin bangsa kita dijauhkan dari sifat-sifat buruk, terutama perilaku zalim karena hanya akan membawa kehancuran dan kerusakan. Wallahu a’lam bi ash-Shawab.
Indonesiatanpa ada penegakan Islam moderat, maka negara akan terus-menerus menjadi tembok pembatas antara kaum mayoritas (muslim) dan minoritas (non-muslim). Padahal, setiap agama merupakan pelajaran penting dalam memperkuat akidah yang dapat menjadi pedoman moral dan etika yang baik dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan benergara.

Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Agama » Pengertian Adil Menurut Agama Islam Lengkap Juli 26, 2018 2 min readPengertian Adil – Adil artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Maksudnya ialah tidak memihak antara satu dengan yang lain. Meurut istilah, adil adalah menetapkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau beberapa masalah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama. Dengan demikian keadilan berarti bertindak atas dasar kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa dari berlaku adil berarti, memutuskan suatu perkara disesuaikan dengan amal perbuatan seseorang tanpa memandang rakyat atau pejabat, miskin atau kaya, siapa yang bersalah harus dihukum. Karena Allah swt. yang Mahaadil memberi hukum kepada hamba-Nya disesuaikan dengan kemampuannya dan di dalam menjatuhi atau memutuskan hukuman disesuaikan dengan apa yang pernah pemimpin dan hakim, Rasulullah menegakkan keadilan dengan sebaik-baiknya. Hal ini beliau contohkan dalam hadis yang artinya “Jika sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya aku potong tangannya.“ Bukhari.Di dalam Hadis yang lain beliau bersabda yang artinya “Sesungguhnya Allah beserta para hakim selama hakim itu tidak curang, apabila ia telah curang Allah pun menjauh dari hakim itu mulailah setan menjadi teman yang erat bagi hakim itu.“ at-Tirmidzi.Dari keterangan contoh hadis diatas, jelaslah bahwa keadilan merupakan sendi pokok ajaran Islam yang harus di tegakkan. Dengan ditegakkannya keadilan dalam segala hal, akan menjamin segala urusan menjadi lancar. Sebaliknya, apabila keadilan dikesampingkan dan diabaikan akan berakibat perpecahan dan kehancuran di kalangan IsiManfaat Berperilaku AdilMacam-macam Perilaku AdilCara Menunjukkan Sikap Adil Kepada Orang lainKeutamaan Orang yang Berbuat AdilManfaat Berperilaku AdilManfaat dan keutamaan dari orang yang berlaku adil, antara lain sebagai berikut. Membuat orang disenangi sesamanya. Memberi ketenangan dan ketentraman hidup. Mendatangkan rida dari Allah karena telah mengerjakan perintah-Nya. Mendapatkan pahala di akhirat kelak. Mmeningkatkan semangat Perilaku AdilBerlaku adil dapat diklasifikasikan kepada 4 bagian, yaitu Berlaku adil kepada Allah swt., yakni menjadikan Allah satu-satunya Tuhan yang memiliki kesempurnaan. Kita sebagai makhluk-Nya harus senantiasa tunduk dan patuh pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Berlaku adil terhadap diri sendiri, yakni menenpatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan benar. Diri kita harus terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan, tidak menganiaya diri sendiri dengan menuruti hawa hafsu yang akibatnya dapat mencelakakan dir sendiri. Berlaku adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada tempat dan perilaku yang sesuai, layak, benar, memberikan hal orang lain dengan jujur dan benar, serta tidak menyakiti dan merugikan orang lain. Berlaku adil terhadap makhluk lain, yakni memberlakukan makhluk Allah swt. yang lain dengan layak dan sesuai dengan syariat islam dan menjaga kelestarian dengan merawat dan menjaga kelangsungan dengan tidak sikap adil terhadap orang lain dapat dilakukan dengan berbagai hal, contohnya sebagai berikut. Patuh terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Memberikan rasa aman kepada orang lain dengan sikap ramah dan santun. Menciptakan suasana aman, edukatif, dan rukun. Bila bermitra harus saling menguntungkan dan bermanfaat bagi seluruh manusia dan makhluk serta dapat dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Tidak angkuh, sombong, kikirm boros, iri dan dengki dalam bergaul dengan sesama manusia. Selalu berprasangka baik terhadap orang disekitarnya. Selalu berbuat kebajikan dan tolong-menolong terhadap sesama khususnya kepada fakir miskin dan anak yatim piatu. Selalu berpikir dengan benar sebelum bertindak dan berbuat. Tidak pilih kasih dalam itu, do’a orang yang berlaku adil tidak akan ditolak oleh Allah swt. Nabi bersabda yang artinya “Tiga orang yang tidak ditolak doanya orang yang sedang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya, Allah mengangkat do’a mereka ke atas awan dan dibuka untuk do’a itu segala pintu langit. Seraya Allah swt. berfirman Demi kebesaran-Ku sesungguhnya Aku akan menolong engkau walau pertolongan-Ku Aku berikan pada masa kelak. “ AhmadKeutamaan Orang yang Berbuat AdilOrang yang melakukan keadilan mempunyai keutamaan sebagai Terhadap diri sendiri, dapat seimbang antara Do’a denga usahanya. Karunia dengan ibadahnya. Dunia dengan Terhadap orang lain, memperlakukan manusia sebagaimana mestinya dan memandang sama serta memerhatikan kewajiban dan Menciptakan ketentraman dalam kehidupan masyarakat. Sebab, menegakkan keadilan berarti menegakkan hukum perundang-undangan, peraturan dan tata adil hendaknya meliputi segala aspek kehidupan, baik hukum, hak dan kewajiban, maupun dalam hal bergaul. Bahkan dalam berbicara pun hendaknya bersikap adil. Apabila keadilan telah tertanam dan dijalankan oleh setiap manusia dalam segala aspek kehidupan, ketenangan, dan kebahagiaan akan dapat dirasakan oleh semua lapisan sesuatu yang menyimpang dari keadilan berarti berbuat zalim aniaya. Sedangkan penganiayaan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Karena itu, penganiayaan termasuk perbuatan yang dilarang oleh agama dan tidak disukai oleh Allah swt. Kita dilarang berbuat zalim dan diperintahkan berbuat adil. Berbuat adil itu harus meliputi segala hal, baik dalam perkataan maupun perbuatan, baik terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun lingkungan.

Dariketerangan ayat-ayat dan hadits diatas, jalaslah bahwa keadilan merupakan sendi pokok ajaran Islam yang harus ditegakkan. Dengan ditegakkannya keadilan dlam segala hal, akan menjamin segala urusan menjadi lancar. Sebaliknya, apabila keadilan dikesampingkan dan diabaikan akan berkibat perpecahan dan kehancuran di kalangan umat. Adil artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Maksudnya ialah tidak memihak antara yang satu dengan yang lain. Menurut istilah, adil adalah menetapkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau bebepara masalah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama. Dengan demikian keadilan berarti bertindak atas dasar kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu, Firman Allah dala QS. Artinya "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia. Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan." QS. An-Nisa ; 135 Maksud dari berlaku adil berarti, memutuskan suatu perkara disesuaikan dengan amal perbuatan seseorang tanpa memandang rakyat atau pejabat, miskin tau kaya siapa yang bersalah harus dihukum. Karena Allah SWT yang maha adil membebani hukum kepada hamba-Nya disesuaikan dengan di dalam menjatuhi atau memutuskan hukuman desisuaikan dengan apa yang pernah diperbuatnya. Prhatikan firman Allah. Artinya “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat kepadanya. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan segala sesuatu”. QS. An-Najm 39 – 42 Berdasarkan ayat di atas, dapat diambil pelajaran bahwa Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk menegakkan keadilan walaupun terhadap ibu, bapak, kaum kerabat, bahkan terhadap dirinya sendiri. Dalam ayat lain Allah SWT berfirman Artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”. QS. An-Nisa 58 Sebagai pemimpin dan hakim, Rasulullah menegakka keadilan dengan sebaik-baiknya. Hal ini beliau mencontohkan dalam haditsnya yang artinya ”Jika sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya akupotong tangannya “ Didalam hadits yang lain beliau beersabda yang artinya ”Sesungguhnya Allah beserta para hakim selama hikim itu tidak curang, apabila ia telah curang Allah pun menjauh dari hakim itu mulailahsetan menjadi teman yang erat bagi hakim itu” HR. At- Turmudzi Dari keterangan ayat-ayat dan hadits diatas, jalaslah bahwa keadilan merupakan sendi pokok ajaran Islam yang harus ditegakkan. Dengan ditegakkannya keadilan dlam segala hal, akan menjamin segala urusan menjadi lancar. Sebaliknya, apabila keadilan dikesampingkan dan diabaikan akan berkibat perpecahan dan kehancuran di kalangan umat. Apakah manfaat dan keutamaan dari orang yang berlaku adil, jawabnya itu a. Membuat orang disenangi sesamanya b. Memberi ketenangan dan ketenteraman hidup c. Mendatangkan ridla dari Allah karena telah mengerjakan perintah-Nya d. Mendapatkam pahala di akhirat kelak, dan e. Meningkatkan semangat kerja Macam-macam perilaku adil Barlaku adil dapat diklasifikasikan kepadai 4 bagian yaitu 1. Barlaku adil kepada Allah SWT, yakni menjadikan Allah satu-satunya Tuhan yang memiliki kesempurnaan, Kita sebagai makhluknya harus senantiasa tunduk dan patuh pada perintah-Nya dan menjuhi larangan-Nya 2. Berlaku adil terhadap diri sendiri, yakni menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan benar. Diri kita harus terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan, tidak menganiaya diri sendiri dengan menuruti hawa nafsu yang skibatnya dapat mencelakakan diri sendiri. 3. Berlaku adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada tempat dan perilaku yang sesuai, layak, benar memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar serta tidak menyakiti dan merugikan orang lain. 4. Berlaku adil terhadap makhluq lain, yakni memberlakukan makhluq Allah SWT yang lain dengan layak dan sesuai dengan syariat Islam dan menjaga kelestarian dengan merawat dan menjaga kelangsungan dengan tidak merusaknya.
7itu sendiri Pokok pangkal kebenaran universal yang tunggal adalah from ISLAMIC EC 123A at UIN Raden Fatah
Prinsipprioritas, di mana memperhatikan urutan kepentingan yang harus diprioritaskan agar tidak terjadi kemudharatan, yaitu: b. Sekunder, yaitu konsumsi untuk menambah/meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, seperti konsumsi madu, susu, dan lain-lain. c. Tersier, yaitu untuk memenuhi konsumsi manusia yang jauh lebih membutuhkan. 4. IlmuTauhid adalah Pokok Ajaran Mengesakan Allah SWT. Ilmu tauhid yang berisi ajaran mengesakan Allah SWT sendiri terbagi menjadi tiga macam kajian. Yakni sebagai berikut: Tauhid Rububiyah. Kajian ini menjelaskan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya tuhan yang maha pencipta atau maha menciptakan, maha memiliki, maha mengatur dan maha berkehendak. Keadilandalam terminologi Islam mengandung makna : a) kebebasan bersyarat dan dilandasi oleh akhlak Islam. Keadilan yang menyiratkan kebebasan tanpa batas akan menimbulkan kekacauan dalam sendi-sendi kehidupan manusia, b) keadilan harus dioperasionalisasikan pada semua fase ekonomi. Dariketerangan ayat-ayat dan hadis di atas jelaslah bahwa keadilan merupakan sendi pokok ajaran Islam yang harus ditegakkan. Dengan ditegakkan keadilan dalam segala hal, akan menjamin segala urusan menjadi lancar. Sebaliknya, apabila keadilan dikesampingkan dan diabaikan akan berakibat perpecahan dan kehancuran di kalangan umat. qp3yje.
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/74
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/50
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/115
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/391
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/294
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/157
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/97
  • k7m9tf9zzv.pages.dev/390
  • keadilan itu sendiri adalah sendi pokok ajaran islam yang harus