ProdukHalal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam. 3. Proses Produk Halal yang selanjutnya disingkat PPH adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Produk mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk. Kebutuhan produk halal tak hanya bagi masyarakat muslim, tetapi kebutuhan masyarakat
Status halal kini jadi salah satu kriteria bagi para pecinta kosmetik dalam memilih produk. Terlepas dari kontroversinya, memang ada kriteria khusus yang bisa dikenali untuk membedakan apakah produk kosmetik tersebut termasuk halal atau tidak. Lalu, bagaimana cara membedakan produk kosmetik halal dengan yang tidak? Tulisan di bawah ini akan mencoba mengulas ciri-ciri produk kosmetik halal bagi konsumen muslimah. 6 Cara Mengetahui Produk Kosmetik Halal Kriteria produk kosmetik yang ideal bagi masing-masing orang bisa saja berbeda. Misalnya ada yang membutuhkan produk kosmetik halal. Nah, sayangnya, meskipun saat ini sudah ada sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI namun tak semua produk kosmetik mengantongi izin tersebut. Lalu, bagaimana caranya mengetahui produk kosmetik tersebut halal atau tidak? Yuk simak cara mengetahuinya lewat ciri-ciri berikut ini 1. Daftar Komposisi Bahan Sumber Shutterstock Produk kosmetik yang halal bisa diketahui lewat komposisi bahan-bahannya. Biasanya produsen kosmetik akan mencantumkan komposisi bahan di bagian belakang label kemasan. Semakin lengkap komposisi bahan yang dicantumkan maka semakin bisa dipercaya produk tersebut. Nah, lewat daftar komposisi inilah konsumen dapat melihat apakah ada bahan-bahan yang dilarang dalam Islam atau semua bahannya sudah sesuai kriteria halal. Baca juga 20 Artis yang Punya Usaha Kosmetik, Produknya Tak Kalah dari Brand Dunia 2. Tidak Ada Unsur Najis dalam Bahan Sumber Shutterstock Selain melihat daftar komposisinya, Anda juga harus melihat kandungan dari bahan-bahan tersebut. Terkadang ada nama bahan yang mengandung unsur najis seperti minyak babi atau alkohol, namun karena istilah yang masih asing, sebagai konsumen kita jadi ragu apakah kandungan ini halal atau tidak. Adapun yang tergolong sebagai unsur najis biasanya berasal dari anjing, babi, hewan buas, bangkai, unsur tubuh manusia, darah, khamar, dan binatang yang disembelih secara tidak syar’i. 3. Nama dan Alamat Produsen Sumber iStockphoto Produsen kosmetik yang terpercaya pasti akan menyertakan nama perusahaan dan alamatnya di label kemasan. Tujuannya tentu saja sebagai bentuk transparansi kepada konsumen bahwa perusahaan yang memproduksi kosmetik tersebut memiliki identitas yang jelas. Selain itu, dengan adanya nama dan alamat produsen, konsumen juga lebih mudah untuk mencari tahu track record dari produsen tersebut. Baca juga Bahan kosmetik aman untuk ibu menyusui, catat baik-baik Bun! 4. Kosmetik Halal Tidak Mengandung Alkohol Sumber iStockphoto Jika Anda sangat concern dengan status halal pada produk kosmetik yang Anda pakai, maka Anda perlu memastikan produk tersebut tidak mengandung alkohol. Seperti yang kita ketahui, alkohol termasuk cairan yang dihukumi haram dalam ajaran Islam. Oleh sebab itu, sebisa mungkin carilah produk yang memiliki label “alcohol-free” pada kemasannya. Selain itu, dari sisi kesehatan, produk kosmetik yang mengandung alkohol biasanya tidak cukup ramah untuk kulit yang sensitif karena bisa menimbulkan sejumlah iritasi. 5. Legalitas Produk Sumber Shutterstock Legalitas produk kosmetik ada 3 macam, yang pertama yaitu terkait keamanannya. Produk kosmetik yang aman seharusnya sudah terdaftar di Badan Pengawas Makanan dan Obat BPOM. Ini sudah syarat mutlak sebuah produk kosmetik dikatakan legal. Untuk produk kosmetik lokal, kode pendaftaran dari BPOM adalah CD, sedangkan untuk produk impor memiliki kode CL. Nah, berikutnya Parents juga bisa mengecek legalitas dari sisi animal-free. Apa itu animal-free? Produk kosmetik yang memiliki label animal-free berarti tidak mengikutsertakan binatang dalam serangkaian proses mulai dari proses uji coba, komposisi bahan, ataupun proses pembuatan. Selain itu, ada juga kode ACF yang mengindikasikan bahwa tidak ada unsur kekerasan pada binatang dalam serangkaian proses yang telah disebutkan. Jadi, sekalipun melibatkan unsur binatang namun tidak ada tindakan eksploitasi dengan tujuan apapun. Baca juga 4 Bahaya yang Mengintai Jika Menggunakan Produk Makeup Kadaluarsa 6. Pilih Kosmetik dengan Sertifikat Halal MUI Sumber Shutterstock Selanjutnya, mungkin ciri-ciri yang paling mudah dikenali dari produk yang halal adalah adanya sertifikasi halal dari MUI. Semakin tingginya antusiasme masyarakat terhadap produk ini membuat MUI mengeluarkan sertifikasi halal khusus. Sekarang ini sudah banyak kok kosmetik yang ada sertifikasi halal dari MUI. Nah, kalau sudah disertifikasi begini, semakin mudah bagi Parents untuk menyortir mana yang halal dan yang tidak. Parents, itulah ciri-ciri yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui manakah produk kosmetik halal. Pada praktiknya memang harus lebih teliti ya apalagi jika tidak ada sertifikasinya. Namun, yang pasti, carilah produk kosmetik yang juga aman bagi kulit ya! Baca juga 13 Rekomendasi Merek Kosmetik untuk Ibu Hamil, Mana Favorit Bunda? Hati-hati! Ada kandungan logam berat pada kosmetik merek asal Korea ini Sampai Berapa Lama Bunda Boleh Menyimpan Kosmetik? Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
ProsesProduk Halal dalam Sertifikasi Halal. Jakarta (BPJPH) --- Pasal 1 UU Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (JPH) menyatakan bahwa Proses Produk Halal atau PPH adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian produk.
Kosmetik haram menurut MUI adalah kosmetik yang mengandung bahan haram dan tidak halal. Suatu kosmetik dapat dikatakan haram jika produk mengandung bahan najis atau bahan non halal. Penting bagi muslim dan muslimah untuk mengetahui daftar kosmetik haram dan atau daftar kosmetik halal telah mendapat sertifikat halal LPPOM MUI. Dengan demikian, terhindar dari perkara yang dilarang dalam agama Islam. Dalam artikel ini, Adev akan menjelaskan tentang kandungan kosmetik & skincare yang haram, ketentuan hukum menggunakan kosmetik menurut MUI, rekomendasi ketika menggunakan kosmetik, daftar kosmetik halal produksi Adev. Halal Haram Kosmetik Bagi Umat IslamKandungan Haram dalam Skincare & KosmetikBahan Syubhat Meragukan antara Halal atau Haram8 Ketentuan Hukum Menggunakan Kosmetik Menurut MUI5 Rekomendasi Penggunaan Kosmetik Menurut MUIApa Itu Kosmetik Halal?Trend Kosmetik Halal di Indonesia dan DuniaMengapa Harus Kosmetik Halal?Rasa Aman dalam Menggunakan KosmetikFormulasi yang TerjaminRamah LingkunganTidak Membahayakan Hewan Animal Cruelty FreeCara Cek Kosmetik Halal via WebsiteDaftar Kosmetik Halal 2023 Menurut LPPOM MUI yang Diproduksi AdevJasa Pembuatan Kosmetik Halal Halal Haram Kosmetik Bagi Umat Islam Persoalan halal dan haram kosmetik bagi umat Islam merupakan sesuatu yang penting. Sebagaimana tertuang dalam Al-Quran bahwa setiap muslim diperintahkan untuk menggunakan serta mengkonsumsi produk yang halalan thoyyiban halal lagi baik. Dalam hal ini, baik dimaksud dengan memberikan manfaat dan tidak berbahaya. Produk halal juga tidak melulu soal makanan dan minuman, kosmetik bisa termasuk didalamnya. Sesuai ajaran Islam, dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan produk kosmetika adalah kebersihan dan kesucian. Artinya, kosmetika harus halal dan suci. Kosmetik yang mungkin hanya untuk pemakaian luar pun juga diharuskan untuk memiliki sertifikasi Halal dari LPPOM MUI. Sedangkan, haram adalah hukum yang berlawanan dengan halal. Sesuatu yang haram berarti tidak boleh dilakukan atau tidak boleh dikonsumsi dan harus dihindari. Dalam panduan umat Islam, Al Quran dan hadis, bahan yang disebutkan haram atau belum jelas halal haramnya syubhat jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan bahan yang mubah atau halal. Berikut ini penjelasan tentang beberapa bahan haram dalam kosmetik dan skincare. Kandungan Haram dalam Skincare & Kosmetik Bahan kandungan dari babi dan anjingBahan kandungan dari hewan buasBahan kandungan dari tubuh manusiaDarahBangkaiHewan halal yang penyembelihannya tidak sesuai dengan syariat IslamKhamar alkohol Bahan yang disebutkan pada umumnya haram jika menggunakan lemak atau bagian tubuh yang berasal dari hewan yang dinyatakan haram. Selain itu juga ada bahan lain seperti alkohol yang diharamkan karena sifatnya yang memabukkan. Ada perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang penggunaan alkohol, terutama untuk alasan medis dan kecantikan. Ada yang berpendapat boleh, namun ada pula yang berpendapat tidak boleh makruh. Bahan Syubhat Meragukan antara Halal atau Haram PlasentaGliserinKolagenLactic AcidHormonGelatinKeratinAneka pewarna, pewangi dan lain-lain Syariat agama Islam mewajibkan pemeluknya untuk menggunakan atau mengkonsumsi barang/produk halal, tak terkecuali kosmetik. Kosmetik yang dibuat dari hewan atau bagian hewan yang haram tidak halal seperti babi, dilarang untuk digunakan. Meskipun produk dari olahan babi telah mengalami proses sedemikian rupa sehingga tidak lagi menyerupai struktur dari babi, tetaplah diharamkan. Menurut Fatwa MUI, plasenta atau ari-ari itu boleh digunakan sebagai bahan kosmetik jika berasal dari jenis hewan yang halal dan hanya untuk penggunaan luar. Misalnya, sapi yang melahirkan kemudian plasenta bayinya digunakan. Ketika sapi mati saat sedang hamil, lalu diambil plasentanya maka hukumnya menjadi haram. Hal ini karena status hewannya sudah mati. Plasenta dari hewan yang haram, seperti babi, juga tidak boleh digunakan. Apalagi dengan plasenta manusia. Di luar negeri, plasenta manusia masih bisa digunakan sebagai bahan kosmetik. Selain plasenta, titik kritis halal produk kosmetik adalah bahan waterproof. Bahan ini menjadi titik kritis karena air wudhu tidak dapat membilas kulit secara sempurna. Daftar kandungan haram dalam kosmetik/skincare tersebut dikutip dari Fatwa MUI Nomor 26 Tahun 2013 tentang Standar Kehalalan Produk Kosmetika dan Penggunaannya. 8 Ketentuan Hukum Menggunakan Kosmetik Menurut MUI Kosmetik haram menurut MUI – Dalam laman webnya, menyebutkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI yang berisi tentang ketentuan hukum dan rekomendasi tentang penggunaan kosmetik. Berikut adalah ketentuan penggunaan kosmetik dan rekomendasi penggunaan kosmetik berdasarkan fatwa MUI Penggunaan kosmetika untuk kepentingan berhias hukumnya boleh dengan syarat bahan yang digunakan adalah halal dan suci, ditujukan untuk kepentingan yang dibolehkan secara syar’i; dan tidak kosmetika dalam untuk dikonsumsi/masuk ke dalam tubuh yang menggunakan bahan yang najis atau haram hukumnya kosmetika luar tidak masuk ke dalam tubuh yang menggunakan bahan yang najis atau haram selain babi dibolehkan dengan syarat dilakukan penyucian setelah pemakaian tathhir syar’i.Penggunaan kosmetika yang semata-mata berfungsi tahsiniyyat, tidak ada rukhshah keringanan untuk memanfaatkan kosmetika yang kosmetika yang berfungsi sebagai obat memiliki ketentuan hukum sebagai obat, yang mengacu pada fatwa terkait penggunaan kosmetika yang mengandung bahan yang dibuat dengan menggunakan mikroba hasil rekayasa genetika yang melibatkan gen babi atau gen manusia hukumnya yang menggunakan bahan bahan baku, bahan aktif, dan/atau bahan tambahan dari turunan hewan halal berupa lemak atau lainnya yang tidak diketahui cara penyembelihannya hukumnya makruh tahrim, sehingga harus yang menggunakan bahan dari produk mikrobial yang tidak diketahui media pertumbuhan mikrobanya apakah dari babi, harus dihindari sampai ada kejelasan tentang kehalalan dan kesucian bahannya. Selanjutnya kita simak, bagaimana MUI memberikan rekomendasi tentang tata cara penggunaan kosmetik. Rekomendasi penggunaan kosmetik ini penting bagi muslim yang sadar dan peduli tentang halal haram kosmetik. 5 Rekomendasi Penggunaan Kosmetik Menurut MUI MUI merekomendasikan penggunaan kosmetik agar terhindar dari produk kosmetik haram, berikut di antaranya Masyarakat dihimbau untuk memilih kosmetika yang suci dan halal serta menghindari penggunaan produk kosmetika yang haram dan najis, makruh tahrim dan yang menggunakan bahan yang tidak jelas kehalalan serta mengatur dan menjamin ketersediaan kosmetika halal dan suci dengan menjadikan fatwa ini sebagai diminta untuk memastikan kesucian dan kehalalan kosmetika yang diperjualbelikan kepada umat MUI tidak melakukan sertifikasi halal terhadap produk kosmetika yang menggunakan bahan haram dan najis, baik untuk kosmetika dalam maupun MUI tidak melakukan sertifikasi halal terhadap produk kosmetika yang menggunakan bahan yang tidak jelas kehalalan dan kesuciannya, sampai ada kejelasan tentang kehalalan dan kesucian bahannya. Apa Itu Kosmetik Halal? Kosmetik halal adalah kosmetik yang telah mendapatkan pengakuan halal dalam bentuk sertifikat dari LP POM MUI setelah melalui serangkaian tahapan audit dari MUI. Tahapan audit MUI meliputi penilaian bahan baku, proses pembuatan produk, proses pengendalian kualitas, peralatan, gedung, dan personel yang terlibat dalam produksi kosmetik. Untuk mendapatkan legitimasi halal, produk kosmetik harus memenuhi standar tertentu seperti dibuat dari bahan yang halal, proses pembuatan alat, mesin, tahapan produksi yang tidak mengandung unsur haram. Kosmetik halal harus memenuhi standar mutu yang sesuai dengan syariat atau ajaran agama Islam. Menurut sebagian ahli dan peneliti, halal merupakan standar mutu yang tertinggi. Perlu diketahui bahwa halal meliputi segala aspek, mulai dari bahan itu berasal dan cara memperolehnya, proses dan teknologi pembuatan yang digunakan, alat dan bahan yang digunakan, hingga proses pengiriman barang tersebut sampai ke tangan kosumen. Di momen ramadhan ini, yuk, raih lebih banyak keberkahan dengan menggunakan kosmetik yang halal dan sesuai dengan syariat islam. Selain lebih berkah, terdapat beberapa alasan penting mengapa Anda harus memilih kosmetik halal, lho. Apa saja? yuk, simak di bawah ini. Trend Kosmetik Halal di Indonesia dan Dunia Memiliki jumlah penduduk mayoritas muslim sebanyak 87,2%, membuat Indonesia menjadi pasar dengan permintaan kosmetik halal yang besar. Mayoritas umat Islam Indonesia yang diharapkan dapat mendorong peningkatan permintaan kosmetik halal. Laporan Future Market Insight FMI September 2015 memperkirakan pasar kosmetik halal di Asia Tenggara termasuk Indonesia akan tumbuh rata-rata 9,9% pada periode 2015-2020. Namun, menurut Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, kesadaran konsumen akan kosmetik halal di Indonesia muncul sedikit terlambat dibandingkan dengan negara lain. Padahal dalam pandangan Islam, perilaku konsumen tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik tetapi juga memenuhi kebutuhan spiritual. Dengan kata lain, kini pemilihan kosmetik yang dilakukan oleh konsumen muslim selayaknya merupakan bagian dari ibadah sehingga harus sesuai dengan kaidah Islam. Artikel ini akan membahas alasan mengapa Anda harus beralih dan meningkatkan kesadaran pada produk kosmetik halal. Permintaan kosmetik halal yang tinggi tersebut sangatlah wajar. Alasannya karena jumlah penduduk Indonesia mayoritas memeluk agama Islam. Angkanya sekitar 87,2% berdasarkan sensus penduduk oleh BPS tahun 2010 dari total penduduk jiwa 237,6 juta jiwa. Sebagai tambahan informasi buat anda, berikut kami tampilkan data penduduk Indonesia berdasarkan agama yang dianut dalam bentuk grafik pie chart. Kesadaran menggunakan kosmetik halal juga makin meningkat karena akses informasi tentang aturan agama juga mudah. Banyak wanita muslim makin berhati-hati mengenai apa yang dia gunakan, mulai dari pakaian hingga apa yang digunakan untuk kulitnya. Maka tidak heran jika perkembangan bisnis kosmetik halal semakin baik di Indonesia. Selain itu, tren mengenai penggunaan bahan-bahan yang alami dan aman dalam sebuah bisnis kosmetik akan terus berkembang seiring dengan kampanye-kampanye yang dilakukan saat ini. Sesungguhnya kosmetik yang halal tidak hanya diminati oleh mereka yang beragama Islam, tetapi juga oleh sebagian besar wanita non muslim. Kosmetik yang mendapat sertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia LP POM MUI memiliki nilai lebih, tidak hanya dari proses pembuatan tetapi juga proses pembuatannya. Perlu anda ketahui bahwa penggunaan kosmetik halal saat ini sedang menjadi tren di kalangan wanita Indonesia. Mengapa? Berikut ini adalah asalan-alasannya. Ada fenomena menarik bahwa wanita muslim mulai beralih untuk menggunakan kosmetik halal. Hal ini disebabkan oleh banyaknya jenis kosmetik yang selama ini ada di pasaran kosmetik, belum memiliki sertifikasi halal. Bagi wanita muslimah yang taat, kosmetik tidak hanya digunakan karena memiliki khasiat yang efektif untuk kulit, tetapi juga memiliki komposisi bahan yang sesuai dengan aturan agama Islam. Jumlah penduduk muslim yang demikian besar menjadikan pangsa Indonesia sebagai pangsa pasar yang empuk bagi supplier kosmetik halal. Aneka produk kecantikan yang dibranding dilabeli halal, lebih mudah diterima konsumen muslim. Terutama, wanita yang taat pada ajaran agama Islam. Oleh karena itu, kosmetik impor yg ada di pasaran perlu mendapat sertifikasi halal dari LP POM MUI jika ingin dilabeli sebagai kosmetik halal. Dengan demikian, kosmetik halal menjadi daya tarik sendiri di mata konsumen muslim di Indonesia. Mengapa Harus Kosmetik Halal? Rasa Aman dalam Menggunakan Kosmetik Pemberian sertifikat halal pada suatu produk kosmetik sejatinya bertujuan untuk melindungi konsumen muslim terhadap produk yang tidak halal dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen untuk menggunakan suatu produk. Karena tidak ada keraguan lagi bahwa produk tersebut terindikasi dari hal-hal yang diharamkan sesuai Syariat Islam. Selain untuk memastikan segala proses pembuatan produk telah mengikuti Syariat Islam, tahapan audit MUI untuk sertifikasi halal sebenarnya juga dilakukan untuk menjamin kelayakan dan kualitas produk. Sertifikat halal ini penting untuk memastikan tubuh tidak terkontaminasi bahan-bahan yang diharamkan Islam, sekaligus menjadi penentu ibadah seorang muslim diterima oleh Allah SWT. Bagi produsen, sertifikasi halal merupakan wujud komitmen dan tanggung jawab perusahaan untuk menyediakan produk yang berkualitas, aman, dan nyaman digunakan terutama bagi konsumen muslim di Indonesia. Formulasi yang Terjamin Kosmetik yang memiliki sertifikasi halal bisa dikatakan sudah terjamin formulasinya, karena telah melalui pengujian dari LPPOM MUI. Selain itu, menurut perspektif islam, kosmetik halal sendiri adalah kosmetik yang tidak terbuat dari bahan najis, bahan berbahaya, bersih dari kotoran, memberikan nilai kemurnian, kebaikan, kesehatan, keamanan, kecantikan, dan memberi manfaat bagi umat baik secara spiritual maupun materil. Jadi, Anda dapat merasa aman dalam menggunakan produk kosmetik yang halal karena formulasinya sudah pasti baik serta bebas dari segala bahan berbahaya. Pertimbangan teologis Islam pun menginstruksikan setiap muslim untuk memilih konsumsi halal dan thayyib baik dan menjauhi yang haram, untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Ramah Lingkungan Selain digunakan oleh konsumen muslim, kosmetik bersertifikasi halal juga banyak diminati oleh konsumen non-muslim. Hal tersebut disebutkan pada sebuah penelitian dalam Journal of Marketing Management and Consumer Behavior, bahwa Non-Muslim pun tertarik pada kosmetik berlabel halal karena bahan-bahannya yang alami dan ramah lingkungan. Kosmetik halal telah melalui serangkaian proses yang hati-hati dari masih bahan mentah hingga produk sampai di tangan pelanggan. Sertifikasi halal dan sertifikasi bahan meningkatkan standar etika, dan mereka terhubung dengan konsep tanggung jawab sosial dan gagasan saling ketergantungan dan keberlanjutan, yang mencakup lingkungan, komunitas, ekonomi dan manajemen bisnis dan praktik manufaktur. Kosmetik halal disebutkan lebih ramah lingkungan, organik dan hijau, dengan pendekatan non-eksploitasi dan kemanusiaan. Merek kosmetik yang benar-benar mengikuti persyaratan halal secara langsung juga melawan kekejaman pada binatang dan pencemaran lingkungan. Terbukti bahwa produk halal lebih alami dan ramah lingkungan, tidak hanya memenuhi persyaratan agama tetapi juga menyelamatkan alam semesta secara keseluruhan. Tidak Membahayakan Hewan Animal Cruelty Free Pernahkah Anda mendengar istilah animal cruelty free? Sesuai namanya, animal cruelty free merupakan prosedur pembuatan produk kosmetik yang tidak menggunakan hewan sebagai bahan percobaan. Seperti yang disebutkan di atas, ketentuan sertifikasi kosmetik halal tak hanya berdasarkan pada bahan yang digunakan saja. Namun juga termasuk proses pembuatan produk, proses pengendalian kualitas, peralatan, gedung, dan personel yang terlibat. Dalam islam, segala bentuk penyiksaan terhadap hewan diharamkan. Maka, kosmetik halal bisa dikatakan merupakan kosmetik yang juga berlabel animal cruelty free, yaitu bebas dari tindakan kekerasan terhadap hewan. Nah, itulah beberapa alasan mengapa Anda harus memilih kosmetik halal. ADEV sebagai perusahaan jasa maklon kosmetik halal bisa membantu Anda untuk membuat beragam produk kosmetik yang legal serta halal. Seluruh bahan baku, bahan tambahan, proses produksi, dan pengendalian kualitas di pabrik maklon kosmetik ADEV telah memenuhi standar halal yang ditetapkan. Anda juga tak perlu khawatir soal pengurusan sertifikasi halal untuk produk kosmetik, karena ADEV akan membantu segala prosesnya hingga produk siap untuk dijual. Bagaimana? Tertarik untuk memulai maklon kosmetik dan membangun brand kosmetik halal dengan brand Anda sendiri? Yuk, hubungi ADEV sekarang juga! Untuk lebih meyakinkan Anda tentang status halal haram produk kosmetik, LP POM Halal MUI telah membuat daftar produk kosmetik halal. Cara Cek Kosmetik Halal via Website Kunjungi situs nama produk, nama produsen atau nomor sertifikat di kolom pertamaMasukkan data berupa nama produk, nama produsen atau nomor sertifikatKlik tombol “Cari”Nantinya website akan menampilkan data produk yang kamu maksud di layar Dengan menggunakan tools tersebut, anda bisa mengecek beberapa merek produk kosmetik tergolong halal atau haram. Acuan Sertifikasi Halal yang digunakan adalah HAS 23000. Misalnya saja vaseline lip therapy original adalah halal dengan nomor sertifikat 00150091171018 dan vaseline lip therapy rosy tinted juga halal dengan nomor sertifikat 00150091171018. Setelah cek di situs halal MUI, ditemukan beberapa merek kosmetik halal berikut WardahImploraKellyMaybellineLorealNivea Daftar Kosmetik Halal 2023 Menurut LPPOM MUI yang Diproduksi Adev NoNama ProdukNomor Sertifikat Halal1ADEV Sabun Bar Kunyit1500775306162AL HINAYAH Sabun With Sarai Sereh1500775306163BIOFUR Biofur Bar Soap1500775306164BIOFUR Liquid Soap1500775306165CERADERM Ceraderm Bar Soap1500775306166CERADERM Liquid Soap1500775306167GLYCOCID Glycocid Bar Soap1500775306168GLYCOCID Liquid Soap1500775306169GLYSOR Glysor Bar Soap15007753061610GOVE Liquid Natural Soap15007753061611GOVE Natural Body Scrub with Lotion transparant Body Lotion15007753061616LIEF White Tea With Collagen Skin Care Bar Soap15007753061617Madu Murni Alami812001124112018MAHIRA Beauty BEAUTY Lotion Pink15007753061620NATURAL PROPOLIS Body Soap sabun propolis15007753061621Nektar Kelapa Raw812001124112022Nektar Kelapa Soft Karamel812001124112023ORIFRESH Rice Milk Soap With Collagen & Propolis15007753061624RADEYA Beauty Soap15007753061625SR 12 Coffee Soap15007753061626SR 12 Honey Soap15007753061627SR 12 Sabun Bulus15007753061628SR12 Facial Wash15007753061629SR12 Facial Wash With Bulus15007753061630SR12 Massage Oil Bulus15007753061631SR12 Milky Rice Soap15007753061632SR12 Rice Soap15007753061633VITSA BEAUTY CARE Transparant Soap150077530616Sumber Jasa Pembuatan Kosmetik Halal Bagi pengusaha kosmetik yang ingin memiliki produk kosmetik yang halal dan aman, Anda dapat mempercayakan pembuatan produk kepada jasa produksi kosmetik halal seperti PT ADEV Natural Indonesia. Kami telah berpengalaman selama lebih dari 16 tahun dalam memproduksi beragam kosmerik, mulai dari sabun seperti sabun transparan, sabun cair, sabun batang, dan jenis sabun lainnya. Selain sabun, kami juga memproduksi kosmetik seperti lotion, cream, scrub, serum, masker, hingga maklon parfum. Perusahaan pembuat kosmetik seperti ADEV Natural Indonesia juga menawarkan jasa pembuatan kosmetik halal. Anda dapat menggunakan jasa maklon kami. Produk kosmetik seperti lotion, cream, sabun kecantikan dan lainnya dapat Anda pesan di ADEV. Untuk informasi lebih lanjut, isi formulir dengan klik tombol di bawah ini dan Business Consultant kami akan segera menghubungi Anda.
Pewarnarambut revlon halal atau tidak. Berikut merupakan antara pilihan hair color yang kami rasakan selamat dan sesuai digunakan untuk semua golongan berdasarkan jenama kualliti harga dan kandungannya. Ada yang berunsur dari unsur yang halal dan ada yang berunsur dari unsur yang haram. Produk ini dilengkapi dengan kandungan minyak alami
ProdukRevlon pertama yang kami rekomendasikan adalah Super Lustrous Lipstick. Produk yang bisa dibeli di Tokopedia seharga Rp 43.500 ini memiliki tekstur creamy. Warnanya tahan lama dan sekaligus dapat melembapkan bibir. Lipstik ini mengandung silk-enriched moisturizer dan vitamin.
Itu tidak perlu disertifikasi halal karena produk tersebut halal, atau produk tambang yang tidak memungkinkan adanya pencampuran dengan bahan lain yang menyebabkan produknya jadi tidak halal," kata Muti. Produk alami yang dimaksud adalah bahan-bahan yang tidak diharamkan dalam agama Islam, baik itu dari hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
hvVwMv7. k7m9tf9zzv.pages.dev/267k7m9tf9zzv.pages.dev/73k7m9tf9zzv.pages.dev/382k7m9tf9zzv.pages.dev/429k7m9tf9zzv.pages.dev/217k7m9tf9zzv.pages.dev/106k7m9tf9zzv.pages.dev/470k7m9tf9zzv.pages.dev/466
produk revlon halal atau tidak